Problem Bentuk dan Makna pada Kumpulan Puisi Dwibahasa Gurit Bandha Donya-Puisi Kekayaan Dunia

 Abstract views: 170

Authors

  • Shoim Anwar Program Studi Bahasa Indonesia, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.36456/bastra.vol8.no2.a5135

Keywords:

puisi, dwibahasa, penerjemahan, idiom

Abstract

Tujuan peneltian ini adalah menginterpretasi, menganalisis, dan mendeskripsikan  problem bentuk dan makna kumpulan puisi dwibahasa  Gurit Bandha Donya-Puisi Kekayaan Dunia dalam kerangka pendekatan kualitatif. Kumpulan puisi ini memiliki makna beragam sesuai dengan kecenderungan tematik para penyairnya. Puisi yang berbahasa Jawa ditulis lebih awal, kemudian  diterjemahkan  oleh penyair  ke bahasa Indonesia.  Puisi berbahasa Jawa terasa lebih padat dibanding  hasil terjemahannya. Ada kecenderungan dalam menerjemahkan penyair  menambahkan  kata-kata atau konsep  tertentu sehingga bentuknya  menjadi lebih panjang.  Dalam kasus tertentu ada pula yang terjadi pengurangan konsep sehingga makna puisi menjadi berbeda.

            Umumnya dalam penerjemahkan  puisi penyair  masih terikat pada penerjemahan kata perkata. Idiom-idiom dalam puisi belum dialihkan ke idiom bahasa lain yang maknanaya mirip. Kesenjangan  idiom inilah  yang menjadi permasalahan dalam penerjemahan puisi dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-02-09