Efektifitas Ekstrak Sauropus Androgynus (Daun Katuk) dan Ekstrak Moringa oleifera Lamk (Daun Kelor) terhadap Proses Persalinan, Produksi Kolostrumdan Proses Involusi Uteri Ibu Postpartum

 Abstract views: 2180

Authors

  • setiawandari setiawandari IBI

DOI:

https://doi.org/10.36456/embrio.vol9.no1.a1009

Keywords:

Ekstrak Sauropus Androgynus (Daun Katuk), Ekstrak Moringa oleifera Lamk (Daun Kelor), Proses Persalinan, Produksi Kolostrum dan Proses Involusi Uteri Ibu Postpartum

Abstract

Kelahiran sang buah hati adalah moment bahagia yang dinantikan oleh semua orang tua. Seorang ibu yang mampu memberikan ASI secara eksklusif (0-6 bulan) memberikan arti kebahagiaan tersendiri bagi seorang ibu. Tetapi tidak jarang, hal ini terkendala dengan produksi ASI ibu yang belum keluar pada hari-hari pertama menyusui. Hal inilah yang membuat orang tua khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya diawal kehidupannya, sehingga memutuskan untuk memberikan susu formula.

Tujuan penelitan adalah untuk mengetahui Efektifitas Ekstrak Sauropus Androgynus (Daun Katuk) dan Ekstrak Moringa oleifera Lamk (Daun Kelor)terhadap Proses Persalinan, Produksi Kolostrumdan Proses Involusi Uteri  Ibu Postpartum.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode total sampling. Dengan sampel penelitian adalah semua ibu hamil usia kehamilan 37-40 minggu yang melahirkan normal di Praktik MandiriBidan. Jenis penelitian ini adalah true eksperimen dengan desain penelitian posttest with control group design.

Hasil penelitian adalah tidak ada pengaruh pemberian ekstrak daun katuk dan ekstrak daun kelor terhadap proses persalinan dengan nilai p=0,457>α=0,05. Pemberian daun katuk lebih efektif dibanding daun kelor dalam hal mempercepat pengeluaran produksi kolostrum dengan nilai p=0,026<α=0,05. Dan tidak ada perbedaan antara pemberian daun katuk dengan daun kelor terhadap proses involutio uteri  dengan nilai p=0,552>α=0,05 (24jam), p=0,905>α=0,05 (48jam), p=0,719>α=0,05 (72jam).

Kesimpulan adalah ekstrak daun katuk dan ekstrak daun kelor bisa diberikan pada ibu hamil trimester III dan tidak menimbulkan komplikasi proses persalinan, ekstrak daun katuk lebih efektif dalam meningkatkan produksi ASI dan tidak ada pengaruh terhadap proses involusi uteri

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alegantia, dkk. Kualitas Ekstrak Etanol 70% Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) dalam Ramuan Penambah Asi. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan. Pusat Teknologi Terapan dan Epidemologi Klinik. Badan Libangkes Kemenkes RI.

http://www.sehatinstan.com/2017/09/3-bahaya-dan-efek-samping-daun-kelor.html. Diunggah tanggal 10 Agustus 2017

https://www.kompasiana.com/tatikbahar/pantangan-makanan-bagi-ibu-hamil (hartatik bahar, 2011). Diunggah tanggal 10 Agustus 2017

https://manfaat.co.id/manfaat-daun-kelor-untuk-ibu-hamil.Diunggah tanggal 10 Agustus 2017

Hermansyah, dkk. 2014. Ekstrak Daun Kelor Terhadap Peningkatan Asupan Dan Berat Badan Ibu Hamil Pekerja Sektor Informal. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Volume 5. 03 November 2014. FKM.Unhas.

Kamariyah, N. Pengaruh Fraksi Ekstrak Daun Sauropus Androgynus (L.) Merr (Katuk) Terhadap Kadar Prolaktin Tikus Menyusui & Sel Neuraglia Anak Tikus. Jurnal Stikes Yarsis. Surabaya

Kristina, dkk. 2014. Pemanfaatan Tanaman Kelor (Moringa oleifera) Untuk Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 20 Nomor 3.

Kementerian kesehatan Republik Indonesia.2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta.Kemenkes RI.

Lusiana et al.Pengaruh Kombinasi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus Androgynus(L.) Merr.) dan Domperidon Terhadap Involusi Uterus Mencit Menyusui. http://repository.maranatha.edu/12533/10/1110057. Journal.pdf. Diunggah 20 November 2017

Mutiara, T. 2011. Uji Efek Pelancar ASI Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera (Lamk)) Pada Tikus Putih Galur Wistar. Laporan Hasil Penelitian Disertasi Doktor Tahun Anggaran 2011. Universitas Brawijaya. Malang

Nindiyaningrum NA. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Katuk Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post Partum. Jurnal Stikes telogorejo Semarang.

Sa’roni, dkk. 2004. Effectiveness of the Sauropus Androgynus (L.) Merr Leaf Ektract in Increasing Mother’s Breast Milk Production. Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004

Sugiyono. 2009. Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Cetakanke-8. Bandung: Alfabeta

Syarifah, A et al. 2015. Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan Volume 5 Nomor 2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta

Santoso, U. 2013. Katuk, Tumbuhan Multi Khasiat. ISBN. 978-602-9071-12-2. Fakultas Pertanian Unib

Sari et al. 2011. Pengaruh Pemberian Ekstrak dan Fraksi Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Meer) terhadap Involusi Uterus Tikus (Rattus norvegicus)

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52336 Diunggah 20 November 2017

Suwanti, E. 2014. Kecepatan Involusi Uteri pada Ibu Nifas Dengan Konsumsi Daun Ubi Jalar. Jurnal Ilmu Kesehatan vol.3 nomor 1. http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/view/77/67

Wahyuni, RB. 2017. Pengaruh Variasi Pengolahan Dan Pemanasan Ulang Terhadap Kandungan Zat Gizi Dan Bioavailabilitas Mineral Daun Kelor. Tesis. IPB

Warta Puslitbang Perkebunan Vol. 20 No. 3, 2014. Pemanfaatan tanaman Kelor (Moringa oleifera) Untuk Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu.http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/?p=11232

Published

2017-12-10

How to Cite

setiawandari, setiawandari. (2017). Efektifitas Ekstrak Sauropus Androgynus (Daun Katuk) dan Ekstrak Moringa oleifera Lamk (Daun Kelor) terhadap Proses Persalinan, Produksi Kolostrumdan Proses Involusi Uteri Ibu Postpartum. EMBRIO, 9(1), 16–23. https://doi.org/10.36456/embrio.vol9.no1.a1009