Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0-24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service

DOI:
https://doi.org/10.36456/embrio.vol3.no0.a1150
Keywords:
Penyajian susu formula, kejadian diareAbstract
Kejadian diare akibat konsumsi susu formula pada bayi menjadi fenomena yang menimbulkan permasalahan, perlu dikaji lebih lanjut tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, bagaimanakah proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi usia 0-24 bulan sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare.
Penelitian ini akan mengkaji penyajian susu formula dengan kejadian diare pada anak usia 0-24 bulan di RS. Surabaya Medical Service. Penelitian ini menggunakan metode crossectional, populasi penelitian ini seluruh orang tua bayi yang diarawat diruang Irna RS. Surabaya Medical Service pada bulan Juni 2013 sejumlah 38 orang, sampel yang digunakan sebanyak 35 bayi yang diambil dengan teknik purposive sampling, variabel bebas adalah penyajian susu formula dan variabel terikat adalah kejadian diare, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan chi-square.
Hasil penelitian berdasarkan pengujian dengan chi-square bahwa ï£ 2 tabel (21,598 > 2,84), sehingga hasil analisis signifikan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka penyajian susu formula mempengaruhi kejadian diare pada bayi 0-24 bulan di RS. Surabaya Medical Service. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kebersihan botol susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam
kategori baik. Sterilisasi botol susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Penyimpanan botol susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Penyiapan susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Pemberian susu
formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Ada pengaruh antara penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada bayi 0-24 bulan di RS. Surabaya Medical Service. Dari hasil penelitian saran yang diberikan agar meningkatkan pengetahuan terhadap langkah-langkahg penyajian susu formula yang baik.
Downloads
References
Andrianto. 1995. Penata Laksanaan dan Pencegahan Diare Akut . Jakarta : EGC
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian . Jakarta : Rineka Cipta.
Arlene Eisenberg. 2006. Bayi Pada Tahun Pertama. Jakarta : Arcan
Aziz Alimul Hidayat. 2010. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah . Jakarta : Salemba Medika
Behran. 2000 . Ilmu Kesehatan Anak . Jakarta:EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Buku Ajar Diare, Pegangan bagi Mahasiswa. Jakarta :Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dian. 2010. Asuhan Keperawatan Anak Dengan Gangguan Diare http : Natajutena.blogspot.com.13/11/2011
Dwinda. 2006. Susu Formula . Jakarta : EGC
Fahrial Syam. 2006. Pengobatan Diare yang tepat. http://www.medicastore.com
http;//www.KemenkesInfo, diunduh 14 Pebruari 2013
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita . Indonesia : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Martinez JA and Ballew MP. 2011. Infant Formulas, Pediatrics in Review
Muchtadi, D. 2002. Gizi Untuk Bayi . Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta : Rineka Cipta
Paramitha. 2010. Hubungan Antara Frekuensi Menyusui dan Ststus Gizi IbuMenyusui dengan Kenaikan Berat Badan Bayi 1-6 Bulan di Puskesmas Alalaksekta Banjarmasin Utara.Skripsi Universitas Muhammadiyah
Setiadi. 2008. Keperawatan Keluarga . Jakarta :EGC
Shanty. 2011. Penyakit Saluran Pencernaan . Jogjakarta : Kata Hati
Soegianto. 2002. Ilmu Penyakit Anak ’’Diagnosa dan Penatalaksanaan“ . Jakarta : Salemba Medika
Suharyono. 2008. Sosio Budaya Gizi. Bogor: Pusat Antar Universitas. IPB.