Sistem Pemetaan dan Analisa Kualitas Pendidikan Jenjang SMASederajat di KabupatenKota di Jawa Timur
Abstract views: 381DOI:
https://doi.org/10.36456/jstat.vol12.no2.a2212Keywords:
indikator, pendidikan, kualitas pendidikan, fuzzy sugeno, GIS, pemetaanAbstract
Education Department of East Java Province as the implementation of education activities in East Java Province, which are 29 districts and 9 cities, need to manage education service well, so that can be equally and used by public. To make a decision, it takes valid, appropriate and right time so that the information can be used as a reference in the policies formulation both planning and organizing education. This research is intend to know the quality of high school education in district/city in East Java using the fuzzy sugeno method. We use thirteen educational indicators then be divided three groups are participation numbers, level of service, and output quality. Every group will be calculated by sugeno fuzzy, using each indicators as an input variables in fuzzy. Results from three fuzzy calculations will be variables in the last fuzzy calculations to get the value of high school education quality. The results of this research are high school education quality in East Java which is displayed in mapping visualization. Education Department and public can know how the quality of education in the area and other areas in East Java.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sebagai pelaksana kegiatan pendidikan di Provinsi Jawa Timur, dengan jumlah Kabupaten/Kota sebanyak 38 Kabupaten/Kota, perlu mengelola pelayanan pendidikan dengan baik, agar dapat merata dan dirasakan oleh seluruh masyarakat. Untuk mengambil sebuah keputusan, dibutuhkan data yang valid, tepat guna, dan tepat waktu agar informasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perumusan kebijakan baik perencanaan maupun penyelenggaraan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pendidikan jenjang SMA/Sederajat di Kabupaten/Kota dengan menggunakan metode fuzzy sugeno. Sebanyak 13 indikator pendidikan yang digunakan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu angka partisipasi, jenjang pelayanan, dan kualitas output. Setiap kelompok akan dilakukan perhitungan fuzzy sugeno dengan menggunakan indikator masing-masing sebagai variabel input pada fuzzy. Hasil dari tiga perhitungan fuzzy tersebut akan dijadikan variabel pada perhitungan fuzzy terakhir untuk mendapatkan nilai kualitas pendidikan jenjang SMA/Sederajat di Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kualitas pendidikan jenjang SMA/Sederajat di Jawa Timur yang ditampilkan dalam bentuk visualisasi pemetaan. Sehingga Dinas pendidikan maupun masyarakat dapat mengetahui bagaimana kualitas pendidikan di daerahnya dan daerah-daerah lainnya di Jawa Timur.
Downloads
References
Andriyani. 2010. Analisis dan Penyajian Spatial Kualitas Pendidikan Sekolah Menengah Atas di Surakarta Menggunakan Sistem Informasi Geografis Berbasis WEB. Fakultas Geografi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Agustin, Ami Hilda., Gandhiadi, G.K., Oka, Tjokorda Bagus. 2016. Penerapan Metode Fuzzy Sugeno Untuk Menentukan Harga Jual Sepeda Motor Bekas. Jurusan Matematika, Fakultas MIPA. Universitas Udayana. Bali.
Chamidi, S. 2006. Indikator Pendidikan dan Aplikasinya, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Januari 2006, Tahun ke-12, Nomor 058.
Chamidi, Sarifudin. 2005. Makna dan Aplikasi Sederhana Indikator Pendidikan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Badan Pendidikan dan Pengembangan, Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Bidang Pendayagunaan Data dan Informasi.
Chamidi, Sarifudin. 2005. Makna dan Aplikasi Sederhana Indikator Pendidikan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Badan Pendidikan dan Pengembangan, Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Bidang Pendayagunaan Data dan Informasi.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. 2014. Rencana Strategis Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Pengkajian 13 Indikator Pendidikan. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pendidikan.Daftar Pustaka disajikan mengikuti tata cara seperti contoh berikut, disusun secara alfabetis dan kronologis.
Irhamah. 2013. Pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Ber-dasarkan Indikator Pendidikan SMA/SMK/MA dengan Metode C-Means dan Fuzzy C-Means. Jurusan Statistika., FMIPA.Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Kusuma, Wahyu., Jalinas, Arizka Septiani. 2014. Pembuatan Sistem Informasi Geografis Penunjang Keputusan Penyebaran Sekolah dan Pemerataan Pendidikan. Universitas Gunadarma.
Lee, K. H. (2005). First Course on Fuzzy Theory and Application. Springer.
Ber-lin.Ross, T. J. (2010). Fuzzy Logic with Engineering Applications (3 ed.). United Kingdom:
John Wiley & Sons.Satar, Musnanda. Manual Penggunaan ArcGIS untuk Perencanaan dan Konservasi. The Nature Conservation.Suryani, Siti., Priyo Sidik, Edy Suharto. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah di Kota Serang. Program Studi Teknik Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Diponogoro.
Sutoyo, T. M. (2011). Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: C.V Andi Offset (Penerbit Andi
Setiadji. (2009). Himpunan & Logika Samar Serta Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thamrin, F. S. (2012). Studi Inferensi Fuzzy Tsukamoto Untuk Penentuan Faktor Pembebanan Trafo PLN. Jurnal Sistem Informasi Bisnis 01, http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis.