KAJIAN POLA KESENJANGAN EKONOMI WILAYAH DI KAWASAN AGLOMERASI MALANG RAYA
Abstract views: 1119DOI:
https://doi.org/10.36456/jpb.v3i2.6801Keywords:
Pola, Pengembangan, Kesenjangan, Ekonomi WilayahAbstract
Kondisi dan potensi setiap wilayah sangat beragam dengan karakteristik masing- masing. Hal ini menjadikan tingkat tumbuh dan berkembangnya suatu wilayah menjadi berbeda- beda. Karena perbedaan kondisi wilayah sehingga tingkat tumbuh dan berkembangnya wilayah menjadi berbeda maka kondisi ini menyebabkan terjadinya ketidakmerataan kecepatan pengembangan dan pembangunan wilayah atau yang disebut disparitas/kesenjangan. Kesenjangan akan menjadi masalah bila terjadi kesenjangan yang terlalu besar dan disebabkan oleh sistem pembangunan yang salah, sehingga dapat menjadi penyebab munculnya keresahan, ketidakpuasan dan bahkan sampai timbul aksi dari sekelompok masyarakat untuk memisahkan diri dari NKRI. Permasalahan mendasar pada pengembangan wilayah di Kawasan Metropolitan terutama Malang Raya adalah kesenjangan antara daerah dimana pembangunan di monosentris, terpusat pada Kota Malang. Menanggapi kondisi demikian, dibutuhkan perumusan pola kesenjangan wilayah di Malang Raya, untuk mengetahui sejauh mana pemusatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah di Malang Raya. Selain itu diharapkan melalui perumusan pola kesenjangan wilayah mampu menjadi acuan sehingga arahan dapat meminimalkan kesenjangan wilayah di Malang Raya. Penelitian terkait pola kesenjangan ekonomi wilayah ini berlokasi di Malang Raya yang terdiri dari 3 wilayah yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. metode analisa yang digunakan adalah LISA (Local Autocorrelation). Dari hasil Local Indicator Of Spatial Association (LISA) bahwa kabupaten Malang High-low mengelilingi daerah kota Malang dan Kota Batu low-high, artinya belum ada kesenjangan di wilayah Kota Batu dan kota Malang namun kesenjangan wilayah di Kabupaten Malang.
Downloads
References
Alkadri, dkk. (1999). Manajemen Teknologi untuk Pengembangan Wilayah. Konsep Dasar, Contoh Kasus, dan Implikasi Kebijakan. Edisi Revisi. Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Basri, Faisal. (2002). Perekonomian Indonesia. Tantangan dan Harapan bagi Kebijakan Ekonomi Indonesia. PT. Gelora Aksara Utama, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Penerbit Erlangga, Yogyakarta.
Firman, T. (2000). Kesenjangan Wilayah. Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah. Direktorat Jenderal Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah.
Firman, Tommy. (1995). Pengembangan Wilayah Unuk Jangka Panjang. Direktorat Jenderal Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah.
Handayani, Ami Fitri. (2006). Analisis Kesenjangan Wilayah Di Gerbangkertasusila Ditinjau Dari Aspek Ekonomi,Sosial dan Lingkungan. Surabaya. Planologi ITS.
Kini, Astalita Lidya. (2001). Strategi dan Usulan Alternatif Konsep Menyiasati Kesenjangan Perkembangan Wilayah dan Kota (Studi Kasus Malang Utara dan Malang Selatan). ITN.
Mercado, R.G. (2002). Regional Development in The Philippine: A Review of Experience, State of The Art and Agenda for Research and Action, Discussion Paper Series. Phillipine Institute for Development Studies.
Nadiya Aulina, Mirtawati. (2021). ‘Analisis Regresi Data Panel Pada Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Indonesia Tahun 2015’. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 4, No. 1. Desember 2021.
Nurzaman,Siti Sutariah. (1997). Tinjauan Kesnjangan Wilayah di Indonesia. ITB.
Riyadi, Rakhmad. (2001). Dinamika Spasial Wilayah Perkotaan (Kasus daerah Sleman DIY), Dimensi keruangan Kota : Teori dan Kasus. UI Press. Jakarta.
Suharso, Tunjung W. (2003). Urban World / Global City, terjemahan dari David Clark, Urban World / Global City Routledge, London and New York.
Tambunan, Tulus T.H. (2001). Perekonomian Indonesia. Teori dan Temuan Empiris. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Tirsa Ninia Lina, Eko Sediyono, Sri Yulianto Joko Prasetyo. (2017). ‘Analisis Pemanfaatan Kawasan Wilayah Pesisir Menggunakan Local Indicators Of Spatial Association (Lisa) (Studi Kasus : Kabupaten Kulon Progo)’. Jurnal SIMETRIS. Vol 8, No 2. November 2017. ISSN: 2252-4983.