PERUBAHAN ATURAN DAN BATASAN LOKAL PADA MORFOLOGI RUANG KAMPUNG TUA DI KOTA SURABAYA MELALUI PEMBACAAN SECARA SINKRONIK DAN DIAKRONIK
Abstract views: 304DOI:
https://doi.org/10.36456/jpb.v3i2.6989Keywords:
Tipo-Morfologi, Kampung, Pola Bermukim, Sinkronik, Diakronik, Place AttachmentAbstract
Studi terkait perubahan aturan dan batasan lokal pada morfologi ruang kampung tua di Kota Surabaya, Kampung Surabayan, melalui pembacaan secara sinkronik dan diakronik telah dilakukan. Terdapat perubahan tipologi/aturan lokal yang terjadi di perimeter segmen yaitu, hunian asli dengan arsitektur Kolonial Belanda, pengembangan bangunan asli menjadi komersial dan pemerintahan terutama berupa perubahan bentuk serta ukuran kavling. Adapula pembentukan tipe jalan yang muncul akibat perubahan pola bermukim yaitu, jalan utama (lokal) kampung (terbuka), cul de sac, dan jalan pertolongan. Perubahan aturan dan batasan lokal tersebut merupakan perwujudan dari berkembangnya pola sosial, ekonomi, dan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi morfologi dengan melakukan analisis eksploratif melalui perspektif masa lampau sehingga diketahui titik kritis yang membentuk pola penggunaan ruang, struktur kota, elemen - elemen pembentuk kota serta implikasi sosial maupun faktor pengaruh lainnya yang mempengaruhi bentuk kota. Alat untuk melakukan identifikasi perubahan pola dan struktur kampung adalah pembacaan secara sinkronik dan diakronik. Pada pembacaan secara sinkronik, aspek ciri suatu kota (arsitektur kota), keterkaitan (interweaving) antara bangunan dan ruang luar (figure and ground) diamati. Kemudian dalam pembacaan diakronik menggunakan dimensi fisik-spasial kota serta struktur ruang kota yang terbentuk dalam perkembangannya masa ke masa (layer by layer).
Downloads
References
Feldman, R., & Sanger, J. (2007). The Text Mining Handbook: Advanced Approaches in Analyzing Unstructured Data (1st ed., Vol. 1). Cambridge University Press. https://books.google.co.id/booksid=U3EA_zX3ZwEC&pg=PR3&hl=id&source=gbs_selected_pages&cad=2#v=onepage&q&f=false
Gaber, J. (2019). Building “A Ladder of Citizen Participation”: Sherry Arnstein, Citizen Participation, and Model Cities. Journal of the American Planning Association, 85(3), 188–201. https://doi.org/10.1080/01944363.2019.1612267
Halim, G., & Roychansyah, M. S. (2018). Perubahan Morfologi Kawasan Seturan, Yogyakarta. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI, J037–J043. https://doi.org/10.32315/ti.7.j037
Hebbert, M. (2016). Figure-ground: History and practice of a planning technique. Town Planning Review, 87(6), 705–728. https://doi.org/10.3828/tpr.2016.44
Herbert, D. T., Thomas, C. J., & Herbert, D. T. (1997). Cities in space : city as place. David Fulton.
Kropf, K. (2014). Consolidating urban morphology as a discipline. Urban Morphology, 18(1), 70–72.
Nursyahbani, R., & Pigawati, B. (2015). Karakteristik Kawasan Pemukiman Kumuh di Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Gandekan Semarang). Jurnal Teknik PWK, 4(2), 267–281.
Ramadhani, A., Wulansari, E., Mawarsari, P. M., & Silas, J. (2014). CONSERVATION CONCEPT OF OLD KAMPUNG THROUGH THE APPLICATION OF SUSTAINABLE DE-VELOPMENT PRINCIPLES AT KAMPUNG SURABAYAN, KEDUNGDORO DISTRICT, SURABAYA (Vol. 13, Issue 1).
Shofwan, M., Tribhuwaneswari, A. B., Widyastuty, A. A. S. A., Rohmadiani, L. D., Rukmana, S. N., & Suning, S. (2022). PENERAPAN UTILITAS SOLAR CELL SEBAGAI PENDUKUNG KONSEP SMART CITY DI KELURAHAN DUKUH MENANGGAL KOTA SURABAYA. Jurnal Penamas Adi Buana, 5(02). http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/penamas
Simatupang, S. (2014). “SOCIAL PRODUCTION OF SPACE” DI JAKARTA: MODERNISASI, DAN GLOBALISASI, DAN KEBERLANJUTAN. Scale, 2(2), 36–47.
Tribhuwaneswari, A. B., Titi, E., Darjosanjoto, S., & Rachmawati, M. (2015). The Spatial Consequences of High-Rise Building of The Public Space of Basuki Rahmat Corridor, Surabaya. IPTEK Journal of Proceedings Series, 2(1), 55–56.
Weishaguna, & Saodih, E. (2010). Morfologi sebagai Pendekatan Memahami Kota. Jurnal PWK Unisba, 7(2), 56.
Widyastoro, K., Rahayu, P., & Rini, E. F. (2020). INTEGRASI KAWASAN INDUSTRI MILLENNIUM KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG DENGAN WILAYAH SEKITAR MENUJU KOTA INDUSTRI. Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, Dan Permukiman, 2(1), 1–13. http://jurnal.uns.ac.id/jdk