Membangun Resiliensi Keluarga dengan Anak Tunaganda
Abstract views: 105Keywords:
Resiliensi, Keluarga, TunagandaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk membangun resiliensi keluarga, khususnya keluarga dengan anak tunaganda, demi optimalnya perkembangan anak. Hasil yang didapat adalah Keluarga yang resilien dan sehat dicirikan dengan kemampuan seluruh anggota keluarga untuk melakukan penghargaan afektif, komunikasi efektif, mencapai kesejahteraan spiritual, memiliki komitmen yang kuat, memiliki waktu bersama yang menyenangkan, dan mampu mengatasi situasi stres dan krisis. Konflik, hambatan, tantangan, dan stressor tidak selalu negatif, bahkan bisa jadi berakibat positif bagi keluarga, apabila dikelola dengan baik. Semua anggota keluarga dengan anak tunaganda perlu memiliki dan mengembangkan kemampuan untuk mengelola konflik, stres, dan berbagai hal yang menantang secara baik. Hal ini dapat dilakukan melalui membangun koneksi emosi positif, membangun keyakinan positif terhadap berbagai permasalahan, menarik makna positif dari kejadian, mengembangkan spiritualitas, dan mentransendensikan permasalahan, melibatkan anak tunaganda dalam komunikasi, membangun dan memperbaiki relasi antar anggota keluarga. Melalui berbagai upaya tersebut di atas, maka, diharapkan resiliensi keluarga dengan anak tunaganda akan terbangun dengan lebih baik.