Karakteristik Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Sentra Pkl Surabaya

 Abstract views: 1756

Authors

  • Cristina Menuk S Handayani Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Keywords:

Karakteristik Pedagang Kaki Lima

Abstract

Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan salah satu sektor informal yang berada di perkotaan, sebagai wujud dari usaha mikro yang menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada masyarakat yang membutuhkannya. PKL tumbuh tidak berencana dengan berbagai macam bentuk dan jenis barang yang diperdagangkan. Pertumbuhan PKL yang demikian pesatnya berdampak pada keindahan dan kenyamanan kota walaupun disisi lain adanya PKL dapat mengurangi pengangguran , dapat melayani kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat golongan menengah kebawah. Keberadaan PKL senantiasa bertambah seperti halnya di Surabaya di sepanjang tahun 2012 terdata 13.015 pedagang yang tersebar di 489 titik. Upaya Wali Kota Surabaya untuk memberikan tempat pada pedagang kaki lima senantiasa dilakukan agar pedagang lebih tertata dan keindahan kota tetap terjaga, maka sejak tahun 2008 Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen melakukan pembangunan sentra – sentra PKL. 
Untuk mewujudkan program wali kota dalam hal penataan PKL maka perlu mengidentifikasi karakteristik PKL yang berada di sentra – sentra meliputi usia , jenis kelamin, pendidikan , tanggungan keluarga, pengalaman usaha, alokasi waktu kerja, modal usaha, jumlah karyawan, pendapatan, lingkungan tempat usaha, lokasi, keamanan, dan jiwa wirausaha. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan survei ditujukan pada PKL yang berada di Sentra PKL Wilayah Surabaya Selatan meliputi Wiyung, Karah, Taman Bungkul dan Gayungan. Hasil pengumpulan data dengan menggunakan angket diperoleh balikan sejumlah 63 orang PKL yang selanjutnya disebut sebagai sampel, dengan menggunakan analisis deskriptif persentase kemudian di deskripsikan sebagai gambaran karakteristik PKL. 
Hasil penelitian diperoleh karakteristik PKL mayoritas berada pada usia 31- 45 tahun sebesar 50,8%, PKL berjenis laki-laki sebanyak 57,1% dengan demikian dapat dikatakan bahwa PKL merupakan sumber utama pendapatan keluarga, karena laki-laki merupakan tulang punggung keluarga, pendidikan formal PKL 57,1% adalah SMA/SMK,pedagang mempunyai tanggungan keluarga 3-4 orang menunjukkan angka 41,3% dan mempunyai tanggungan lebih dari 6 orang sebanyak 7,9%, pengalaman usaha yang dimiliki PKL 63,5% berdagang lebih dari 12 tahun yang berarti berada di sentra bukan merupakan pedagang baru, alokasi waktu kerja pedagang terbanyak sehari berjualan 7-9 jam menunjukkan angka 46%, hanya 1,6% yang berjualan kurang dari 4 jam, modal usaha rata-rata berkisar 3-5 juta sebanyak 49,2%, jumlah karyawan yang dimiliki kebanyakan 2-3 orang berada pada 66,7%, pendapatan bersih sebulan terbanyak pada posisi Rp 2.501.000,- - Rp 3.000.000,- , lingkungan tempat usaha 61,9% PKL merasa nyaman, yang menyatakan lokasi sangat strategis sebanyak 54%, pedagang menyatakan sangat aman sebanyak 58,7% dan pedagang mempunyai jiwa wirausaha yang tinggi pada posisi 98,4%. Dengan kondisi diatas maka Perlu kerjasama antara Pemerintah, Pengurus Sentra dan Pedagang Kaki Lima dalam meningkatkan daya tarik sentra terhadap konsumen agar aman,nyaman dan meningkatkan pendapatan pedagang. 

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2018-01-11

How to Cite

Handayani, C. M. S. (2018). Karakteristik Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Sentra Pkl Surabaya. Majalah Ekonomi, 17(2). Retrieved from https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/majalah_ekonomi/article/view/1271

Issue

Section

Artikel