AKAR KRISIS KEUANGAN SYARIAH: DEKONSTRUKSI KOPERASI SYARIAH
Abstract views: 212Keywords:
keuangan syariah, dekonstruksi, koperasi syariahAbstract
Dewasa ini di Jawa Timur terdapat beberapa pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan Bank Umum Syariah, yang dengan modal lebih besar dibandingkan gerakan koperasi syariah tetapi dengan pangsa pasar yang notabene sama diantara ketiga lembaga keuangan tersebut.Persaingan paling terasa adalah ketika lembaga tersebut diatas (BUS, BPRS, dan Koperasi Syariah/BMT) saling berebut pasar, baik untuk penghimpunanan dananya maupun pembiayaannya. Masing-masing dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada lembaganya berusaha untuk mendapatkan nasabah/anggota sebanyak-banyaknya, sehingga terkadang terdapat satu orang yang mempunyai semua rekening di setiap lembaga keuangan syariah tersebut (BUS, BPRS dan Koperasi Syariah/BMT).Koperasi syariah dengan berebut pasar kembali dengan bank syariah. Seharusnya nasabah dengan pembiayaan skala mikro menjadi porsinya koperasi syariah, justru mereka juga disasar oleh bank. Sehingga dalam hal ini koperasi syariah mengalami dekonstruksi keanggotaan yang menjadi modal utamanya. Operasional lembaga keuangan antara perbankan dan non bank perlu direkonstruksi sehingga memunculkan sinergi yang benar-benar humanis
Downloads
References
Bank Indonesia. 2009. Booklet Perbankan Syariah.
Chapra, M Umer. 2010. SistemMoneterIslam. Jakarta: Gemainsani Press.
Hamdan, Ali. 2017. Wawancara. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Lewis, Mervyn K. dan Latifa M. Algaoud. 2007. Perbankan Syariah Prinsip, Praktik dan Prospek, terj. Burhan Subrata. Jakarta: Serambi.
Maesaroh, Siti. 2011. Efektivitas Linkage Program Bank Syariah Mandiri dalam Penguatan Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro, Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Marthon, Said Sa’ad. 2014. Ekonomi Islam: Di Tengah Krisis Ekonomi Global. Jakarta: Zikrul Hakim.
Merina, Nely. 2016. “Jumlah Koperasi Syariah di Indonesia†dalam http://goukm.id/jumlah-koperasi-syariah-di-indonesia-mencapai-150-223/.
Miles, & Huberman. 2008. Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.
Muttaqien, Dadan. 2011. Potret Operasional Lembaga Keuangan Syariah. Mimbar Hukum dan Peradilan. 73.
Pabulo, Azfa Mutiara Ahmad. 2015. “Linkage Program Solusi Sinergi Antar LKSâ€, dalam http://absindodiy.net/linkage-program-solusi-sinergi-antar- lks/.
Sholahuddin, Muhammad dan Lukman Hakim. 2008. Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah Kontemporer. Surakarta: Muhamadiyah University press.
Strauss, A., & Juliet, C. 2013. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugianto. 2016. “Denyut Koperasi Syariahâ€, dalam http://www2.depkop.go.id/index.php?denyut-koperasi-syariah&catid=54:bind-berita-kementerian&Itemid=98.
Sukarmi dkk. 2007. Analisis Potensi Bisnis UKM Jawa Timur dalam Rangka Menghadapi Integrasi Pasar Asean. Bank Indonesia dan Lembaga Riset Perbankan Jawa Timur (LRPD).
Suprayogo, Imam dan Tobroni. 2013. Metode Penelitian Sosial Agama. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tambunan, Tulus TH. 2009. UMKM di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Yin, R. K. 2009. Study Kasus:Dessain dan Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada.