PACIVIC: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/pacivic <p style="text-align: justify;"><strong>PACIVIC: Journal of Pancasila and Civic Education</strong> is a scientific journal managed by the Department of Pancasila and Civic Education, University of PGRI Adi Buana Surabaya, which publishes various articles about Pancasila and Civic Education. The journal was formed to facilities the scholars, researchers, partitioners, and students to submit their scientific articles. It publishes in electronic periodically twice a year, April and October. The journal publishes the results of scientific research that focuses on the: <strong>Pancasila and Civic Education, Politics and Law, and </strong><strong>Social Education.</strong></p> <p style="text-align: justify;">Based on the Copy of the Decree of the Director General of Higher Education, Research, and Technology. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic of Indonesia. In Number. 177/E/KPT/2024 Concerning the Ranking of Scientific Journal Accreditation Period II of 2024, that <strong>PACIVIC: Journal of Pancasila and Civic Education is ranked 4th (fourth) in the SINTA (Science and Technology Index)</strong> Journal Assessment System in Indonesia starting from Edition Volume 1 Number 1 of 2021 to Volume 5 Number 2 of 2025.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>E-ISSN: 2807-9337</strong></p> Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya en-US PACIVIC: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2807-9337 <p>The copyright is fully held by the article Author in PACIVIC: Journal of Pancasila and Civic Education</p> Pancasila Dan Etika Profesi: Penerapan Nilai-Nilai Moral Dalam Kehidupan https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/pacivic/article/view/9205 <p>Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk akhlak mulia bangsa Indonesia, yang dikenal dengan semangat kepahlawanannya, nasionalisme, dan juga keberanian. Namun, tantangan utama saat ini adalah krisis moral yang melanda berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan usia dini. Krisis ini tampak dalam fenomena menurunnya nilai-nilai moral, seperti konflik, kenakalan remaja, dan korupsi yang marak terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam dunia kerja dan profesi sebagai solusi untuk mengatasi krisis moral tersebut. Dengan menggunakan metode studi literatur, penelitian ini mengkaji relevansi Pancasila sebagai sumber etika dan moralitas, serta pentingnya nilai-nilai tersebut dalam menjaga integritas profesi. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman etika yang dapat diterapkan dalam berbagai profesi. Nilai-nilai dalam Pancasila, seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan, berpotensi membentuk karakter generasi muda yang berintegritas. Dapat disimpulkan penelitian ini menekankan pentingnya penerapan pendidikan Pancasila sejak dini untuk membentuk individu yang mampu bersaing secara global dan mengatasi dinamika kehidupan modern. Implementasi nilai-nilai Pancasila pada dunia kerja juga diharapkan dapat meningkatkan moralitas bangsa serta membangun masyarakat yang adil dan beradab.</p> Difia Elfara Alviolita Norma Fitria Copyright (c) 2024 Difia Elfara Alviolita, Norma Fitria https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-28 2024-10-28 4 2 44 55 10.36456/p.v4i2.9205 Menggali Nilai-Nilai Pancasila Dalam Tradisi Pembuatan Ngadhu Dan Bhaga Di Kabupaten Ngada https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/pacivic/article/view/9703 <p>Tradisi pembuatan <em>Ngadhu</em> dan <em>Bhaga</em>, dua simbol adat yang sarat makna, bukan hanya penanda status sosial dalam masyarakat adat Ngada, tetapi juga perwujudan nilai-nilai kekerabatan, spiritualitas, dan kebersamaan yang mana sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam tahapan pembuatan <em>Ngadhu</em> dan <em>Bhaga</em> melalui pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi dan kajian pustaka. Hasil dari penelitian ini yang menunjukkan bahwa prinsip gotong royong, musyawarah, dan keadilan sosial tampak dalam setiap tahapan pembuatan kedua simbol adat ini, mulai dari perencanaan yang melibatkan semua anggota suku hingga proses pelaksanaannya yang penuh dengan kerja sama secara kolektif dan penghormatan terhadap leluhur yang ada dan dipercaya. Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga memperkuat pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Ngada di Nusa Tenggara Timur. Simbol adat <em>Ngadhu</em> dan <em>Bhaga</em> menjadi bukti kuat akan kehadiran nilai-nilai luhur Pancasila yang mendasar bagi harmoni masyarakat adat Ngada.</p> Prisko Yanuarius Djawaria Pare Asteria Danial Dai Maria Alexandra Moi Yulianan Roswita Dhiu Delfina Niki Copyright (c) 2024 Prisko Yanuarius Djawaria Pare, Asteria Danial Dai, Maria Alexandra Moi, Yulianan Roswita Dhiu, Delfina Niki https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-28 2024-10-28 4 2 56 66 10.36456/p.v4i2.9703 Nilai-Nilai Pancasila Yang Terkandung Dalam Tradisi Adat Flores, Nusa Tenggara Timur https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/pacivic/article/view/9704 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis akan nilai-nilai Pancasila yang tercermin dalam tradisi adat yang ada pada masyarakat Flores, Nusa Tenggara Timur. Tradisi lokal ini sering kali mengandung esensi Pancasila yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi panduan dalam menjaga persatuan bangsa dan melestarikan budaya. Dalam konteks globalisasi dan ancaman budaya asing, penting untuk memperkuat pemahaman bahwa praktik budaya lokal Indonesia memiliki relevansi tinggi terhadap nilai-nilai dasar negara itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Data penelitian yang diperoleh melalui penelaahan berbagai sumber pustaka, seperti buku cetak maupun buku elektronik, jurnal-jurnal, dan dokumen lainnya yang berkaitan erat dengan nilai-nilai Pancasila dan tradisi adat yang tersebar di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tradisi masyarakat yang tersebar di Flores merefleksikan lima sila Pancasila, seperti kepercayaan kepada Tuhan dalam upacara adat, sikap kemanusiaan dalam wujud gotong royong, persatuan dalam kerukunan masyarakat tersebut, serta keadilan sosial dalam pembagian sumber daya yang dimiliki. Kesimpulannya, bahwa tradisi adat Flores berperan sangat penting dalam memelihara dan mewariskan nilai-nilai Pancasila kepada generasi berikutnya melalui wujud penerapan yang diimplementasikan.</p> Prisko Yanuarius Djawaria Pare Fransiskus Xaverius Barest Ushiro Tandafatu Margareta Sendi Mbagha Mario Oktavianus Raja Wihelmince Yasinta Ngaza Copyright (c) 2024 Prisko Yanuarius Djawaria Pare, Fransiskus Xaverius Barest Ushiro Tandafatu, Margareta Sendi Mbagha, Mario Oktavianus Raja, Wihelmince Yasinta Ngaza https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-28 2024-10-28 4 2 67 79 10.36456/p.v4i2.9704 Reba Ngada Sebagai Simbol Persatuan Dan Keberagaman Dalam Pancasila https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/pacivic/article/view/9705 <p>Tradisi Reba Ngada dari suku Ngada di Nusa Tenggara Timur sebagai representasi yang kental dari nilai-nilai persatuan dan keberagaman yang terkandung di dalam Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai Pancasila yang tercermin dalam tradisi Reba Ngada dan melihat potensinya sebagai inspirasi bagi penguatan nilai persatuan dan kesatuan bagi masyarakat di Indonesia. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, yang mana mengumpulkan data dari berbagai artikel jurnal dan literatur terkait. Tradisi Reba Ngada, yang merupakan bentuk dari penghormatan kepada leluhur dan juga ungkapan rasa syukur atas hasil panen, melibatkan ritual, doa, persembahan, dan tarian tradisional <em>Ja’i,</em> yang mencerminkan nilai persatuan dan keberagaman masyarakat Ngada. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Reba Ngada sendiri tidak hanya berfungsi sebagai simbol budaya tetapi juga sebagai media pelestarian nilai-nilai sosial dan spiritual yang selaras dengan sila-sila yang ada di dalam Pancasila. Kesimpulan dari penelitian ini yang menegaskan bahwa tradisi Reba Ngada Nusa Tenggara Timur ini dapat menjadi inspirasi dalam memperkuat rasa semangat gotong royong dan menjaga keharmonisan dalam keberagaman di masyarakat Indonesia secara luas dan menyeluruh.</p> Kosmos Desidarius Woi Mite Regina Deru Laurensia Titania Meze Maria Delviana Meze Maria Natalia Naze Yoanita Alexandra Munde Rosalia Dhiu Copyright (c) 2024 Kosmos Desidarius Woi Mite, Regina Deru, Laurensia Titania Meze, Maria Delviana Meze, Maria Natalia Naze, Yoanita Alexandra Munde, Rosalia Dhiu https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-28 2024-10-28 4 2 80 90 10.36456/p.v4i2.9705 Tinjauan Historis Eksistensi Ir. Soekarno Dan Kota Ende https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/pacivic/article/view/9706 <p>Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu dari titik penting dalam pembentukan Pancasila terjadi di Ende, Nusa Tenggara Timur, di mana Soekarno yang merumuskan gagasan-gagasan utama yang melandasi ideologi bangsa ini. Artikel ini yang bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara Pancasila dan masyarakat Ende serta peran dari Bung Karno dalam membentuk nilai-nilai Pancasila sebagai identitas nasional yang menyatukan keragaman bangsa Indonesia. Penelitian ini memakai metode kualitatif deskriptif, dengan memanfaatkan sumber-sumber primer dan sekunder, termasuk proses observasi dan analisis buku, artikel jurnal, dan dokumen sejarah yang ada. Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak hanya dipahami sebagai konsep formal, tetapi juga terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat Ende. Pembahasan menyoroti bagaimana nilai-nilai dari Pancasila dihidupi secara nyata di Ende dan pentingnya peninggalan sejarah Soekarno di kota ini. Nilai-nilai tersebut berfungsi sebagai fondasi moral dan etika yang memperkuat identitas nasional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penghayatan nilai Pancasila di Ende memberi contoh konkret bagaimana ideologi ini yang berperan dalam memperkukuh persatuan bangsa dan membentuk karakter nasional di tengah keragaman.</p> Prisko Yanuarius Djawaria Pare Agustina Marselina Padamani Maria Yosefina Wea Nio Maria Goreti Kartika Nam Putri Oktaviana Anisa Jaya Maria Agustina Gone Io Karolina Poang Copyright (c) 2024 Prisko Yanuarius Djawaria Pare, Agustina Marselina Padamani, Maria Yosefina Wea Nio, Maria Goreti Kartika Nam Putri, Oktaviana Anisa Jaya, Maria Agustina Gone Io, Karolina Poang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-28 2024-10-28 4 2 91 100 10.36456/p.v4i2.9706