PENTINGNYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI SOSIALISASI DENGAN PEMANFAATAN PUDING DAUN KELOR PADA MASYARAKAT DI DESA LAMABLAWA KECAMATAN WITIHAMA KABUPATEN FLORES TIMUR
Abstract views: 47DOI:
https://doi.org/10.36456/penamas.vol8.no01.a9330Keywords:
Stunting, Puding , daun kelor, beragam gisiAbstract
Stunting merupakan kondisi yang di tandai dengan kurangnya tinggi dan berat badan anak apa bila dibandikan dengan anak-anak seusianya, organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memperkirakan 178 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami kecacatan akibat disabilitas. Data prevalensi stunting pada anak balita yang di kumpulkan oleh WHO Indonesia masih di atas 20% di bawah target WHO yang kurang dari 20%. Angka stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5% ,hanya turun 0,1% dari tahun sebelumnya sebesar 21,6%. tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik bagi pertumbuhan anak-anak belita melalui sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat memahami praktik gizi yang sehat. Kegitan pengabdian ini di laksanakan pada tanggal 7 Mei 2024 di balai desa lamablawa, Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan memberikan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan pada ibi-ibu kader posyandu dan ibu-ibu belita dan peserta yang hadir dalam kegiatan pengabdian ini berjumlah 26 peserta. Tahapan kegitan ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pendampingan. Hasil dari pengabdian ini ibu-ibu belita sudah memahami tentang pentingnya pencegahan stunting, peningkatan asupan gizi pada anak belita yang seimbang dan perbakian akses terhadap pangan bergizi dan juga dalam pemanfaatan pembuatan puding daun kelor untuk menambah asupan gizi pada anak balita. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta, dengan rata-rata skor tes mencapai 81%. Setelah kegiatan pengabdian, 85% peserta memahami dengan baik konsep stunting, 78% mampu mempraktikkan pembuatan puding daun kelor dengan benar, dan 82% memiliki pemahaman yang memadai tentang pentingnya gizi seimbang. Berdasarkan hasil evaluasi diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan efektivitas program dalam meningkatkan kapasitas peserta untuk mencegah stunting di Desa Lamablawa