EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KUNYIT MERAH (Curcuma domestica) SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhi dan Bacillus cereus

DOI:
https://doi.org/10.36456/stigma.vol8.no01.a251
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang pengujian efektivitas ekstrak etanol kunyit merah (Curcuma domestica) sebagai penghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dan Bacillus cereus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak kunyit merah terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dan Bacillus cereus. Rancangan yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima perlakuan dan lima kali pengulangan. Konsentrasi yang digunakan adalah : 20 %, 40 %, 60 %, 80 %, 100 % dan 0 % sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi mempengarui pertumbuhan bakteri S. typhi dan B. cereus (P<0,05). S. typhi berbeda nyata signifikan (P<0,05) dengan rata-rata jumlah bakteri pada konsentrasi 100% (8,00±1,6), Sedangkan pada bakteri B. cereus konsentrasi 100% (12,4±1,1).Downloads
References
Anonim, 2010. Bahaya Bakteri Salmonella.
http://www.Annehira.com/ Salmonella.html.
Diakses padaHsil petanggalelitian8julimenunjukan2011 bahwa pertumbuhan Brooks, G. F., J. S. Butel dan S. A. Morse. 2005. Medical
Microbiology. Mc Graw Hill, New York.
Brooks, G.F., Butel, J.S., Ornston, L.N., 1996, Jawetz, Melnick & Adelberg Mikrobiologi Kedokteran (terj.), Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Genie. 2008. Kunyit menghaluskan dan memperlancar haid . http://lifestyle.okezone.com.index.php/readstor y/2008/03/06195/89612/
Helindra Mohamad.2009.Aktivitas Antibakteri kunyit. ttp://mohamadhelindra.wordpress.com/2009
Jawetz dkk. 2004. Mikrobiologi kedokteran Edisi 23,
Jakarta :ECG
Jawetz, e., melnick g.e. and c.a adelberg. 2001. Mikrobiologi kedokteran. Edisi i. Diterjemahkan oleh penerjemah bagian mikrobiologi fakultas kedokteran universitas airlangga. Salembamedika. Surabaya.
Kim, j.m, m. Marshall, r. Coenell, j.f. boston and c.i. wi. 1995. Antibacterial activity of carvacrol, citral and geraniol against salmonella typhimu
Kusuma Hembing Wijaya. 1999. Penyembuhan dengan tanaman obat. Jakarta :PT Elex Media Komputindo
Lay BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Grafindo. ISBN 979-421-388-8.Hlm.110
Lukman DW, Purnawarman T, editor. 2008. Penentu Praktikum Higiene Pangan. Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Verteriner.Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
Mahendra, B., 2005. Seri Agrisehat ; 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Penebar Swadaya. Jakarta. 139 hlm.
Pelczar Jr., M.J.., dan Chan, E.C.S., 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi 2 (terj.). UI Press. Jakarta.
Prindle, r.f. 1983. Phenolic compounds. In block ss. Ed disinfection sterilization and preservation. Lea and febiger. Philadelphia
Syamsudin, Wiryowidagdo, S., Simajuntak, P., Heffen, W.L. 2009. Chemical Composition of Propolis from Different Regions in Java and their Cytotoxic Activity, American Journal of Biochemistry and Biotechnology, 5 (4): 180-3.
Syukur, C dan Hernani. 2001. Budi Daya Tanaman Obat Komersial. Jakarta : Penebar Swadaya. Hlm : 76-77
Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi,
Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya.
Cetakan Pertama. Erlangga.
Wiryowidagdo, S., Sitanggang, M. 2004. Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi dan Kolesterol. Agromedia Pustaka, Jakarta. 82 hlm.