Pengaruh Pemberian Hormon NAA Dan BAP Pada Media MS (Murashige and Skoog) Terhadap Pertumbuhan Anggrek Vanda tricolor Secara In-Vitro
Abstract views: 1122DOI:
https://doi.org/10.36456/stigma.14.02.4885.89-98Abstract
Anggrek vanda di pasar lokal maupun ekspor memiliki permintaan yang sangat tinggi hal ini tidak sebanding dengan perbanyakan vegetative anggrek vanda yang terbatas. Perbanyakan anggrek vanda dengan metode kultur jaringan merupakan solusi dalam perbanyakan bibit anggrek vanda dan dengan kultur jaringan didapatkan bibit anggrek yang berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan agar mengetahui perlakuan zat pengatur tumbuh NAA dan BAP juga mengetahui konsentrasi optimum penambahan NAA dan BAP terhadap media tumbuh anggrek vanda. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dimana peneliti menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yang berbeda yakni MS (0ppm NAA + 0ppm BAP), MS (2ppm NAA + 2ppm BAP), MS (4ppm NAA + 4ppm BAP), MS (6ppm NAA + 6ppm BAP) diulang sebanyak 3 kali pada setiap perlakuan dan dianalisis menggunakan (ANOVA) dengan taraf signifikan (p<0.05) kemudian dilanjutkan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test. Penelitian ini menggunakan parameter uji yakni jumlah akar, jumlah daun, berat masaa planlet dan tinggi tanaman. Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan signifikan ddengan pemberian beberapa perlakuan zat pengatur tumbuh NAA dan BAP pada medi MS. Perlakuan B (MS + 2ppm NAA + 2ppm BAP) merupakan perlakuan terbaik dalam mendapatkan hasil optimum guna meningkatkan jumlah akar dan berat massa planlet anggrek vanda. Hasil pada penelitian mampu menjadi referensi bagi pembudidaya kultur jaringan tanaman anggrek vanda. Pembudidaya disarankan menggunakan zat pengatur tumbuh dengan konsentrasi 2ppm NAA dan 2ppm BAP untuk meningkatkan pertambahan jumlah akar dan berat massa planlet anggrek vanda.
Kata Kunci : Anggrek Vanda, BAP, Media MS, NAA dan Kultur Jaringan.