AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) DAN BUNGA KENANGA (Cananga odorata L.) TERHADAP NYAMUK DEMAM BERDARAH (Aedes Aegypti L.)

 Abstract views: 978

Authors

  • Indarti Indarti
  • Susie Amilah

DOI:

https://doi.org/10.36456/stigma.vol7.no2.a514

Abstract

Kontrol penyebaran penyakit demam berdarah dapat dilakukan melalui pemberatasan larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida ekstrak daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) dan bunga kenanga (Cananga odorata L.) pada larva nyamuk Aedes aegypti L. Sebanyak 500 ekor larva Aedes aegypti instar III dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 250 ekor. Kelompok pertama dibagi 5, masing-masing 25 ekor dimasukan ke dalam toples kaca dan disemprot ekstrak daun bandotan dengan konsentrasi 0, 1,0, 2,0, 3,0, dan 4,0 g/l. Kelompok kedua dibagi 5, masing-masing 25 ekor dimasukan ke dalam toples kaca dan disemprot ekstrak bungan kenanga dengan konsentrasi 0, 1,0, 2,0, 3,0, dan 4,0 g/l dalam air. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penyemprotan ekstrak daun bandotan dan ekstrak bunga kenanga berpegaruh signifikan (P<0,05) terhadap mortalitas larva nyamuk A aegypti. Mortalitas tertinggi larva nyamuk A aegypti diperoleh pada penyemprotan ekstrak daun bandotan dan ekstrak bunga kenanga 4,0 g/l dengan rata-rata mortalitas larva masing-masing 18 ekor dan 22 ekor larva.  Hasil  uji-t  menunjukan bahwa  mortalitas larva  nyamuk  A  aegypti  yang  disemprot ekstrak  bunga  kenanga signifikan  (P<0,0%)  lebih  tinggi  dibandingkan  mortalitas  larva  nyamuk  A  aegypti  yang  disemprot  ekstrak  daun bandotan. Dapat di simpulkan bahwa ekstrak daun bandotan dan bunga kenanga mempunyai aktivitas larvasida pada pada larva nyamuk Aedes aegypti L. Aktivitas larvasida ekstrak bunga kenanga pada larva nyamuk Aedes aegypti lebih tinggi dibandingkan aktivitas larvasida daun bandotan.   Kata kunci: daun bandotan, bunga kenanga, Aedes aegypti, dan mortalitas

Downloads

Download data is not yet available.

References

Masada. 1947. Komponen komponen minyak atsiri kenanga: Penebar Swadaya.

Nurjannah. 2004., Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, edisi ke-5, UGM Press, Yogyakarta, 1995. Prijono,   D.   1994.   Teknik   Pemanfaatan   Insektisida Botanis. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Diakses pada 30 September 2009. Soebaktiningsih,    

Dewi    Lestari    (2005).,    Pedoman Pengendalian Nyamuk Aedes Aegypti.2009. Supartha,I. 2008. Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti (Linn.) dan Aedes albopictus (Skuse) (Diptera: Culicidae).

Steenis,   C.G.G.J,   1975,   Flora   untuk    Sekolah   di Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta. Untung.  1993.  Tanaman  Obat  Keluarga.  Jakarta  : Penebar Swadaya.

Wijana dan Ngurah.1982., Perilaku Hidup Nyamuk Aedes   aegypti   Sangat   Penting   Diketahui Dalam Melakukan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Termasuk Pemantauan JentikBerkala.

Yudhastuti,R dan Vidiyani, A. 2005. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer, dan Perilaku Masyarakat dengan     Keberadaan     Jentik Nyamuk  Aedes  Aegypti  Di  Daerah  Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya.

Yunus.   2008.   Bunga   kenanga   Sebagai   Tanaman Pengharum    ruangan    Menuju    Kebutuhan pokok

Published

12-09-2014

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)