PENGGUNAAN KARBON AKTIF DARI AMPAS TEBU SEBAGAI MEDIA ADSORBSI UNTUK MENURUNKAN KADAR Fe (BESI) DAN Mn (MANGAN) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA GELAM CANDI

DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v14i1.98
Keywords:
Besi (Fe), Mangan (Mn), Karbon Aktif, Ampas TebuAbstract
Kandungan besi (Fe) di dalam air sumur dapat menimbulkan gangguan kesehatan, bau kurang enak, menyebabkan warna kuning pada dinding bak kamar mandi serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Salah satu cara pengolahan air yaitu dengan teknik adsorbsi menggunakan karbon aktif. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi Ca(OH) yang digunakan untuk membuat karbon aktif dari ampas tebu sebagai media filtrasi untuk menurunkan kadar Fe dan Mn pada air sumur gali desa Gelam kec. Candi, mengkaji efektivitas dua media filter yakni ketebalan media karbon aktif dari ampas tebu setebal 10 cm dan karbon aktif dari ampas tebu setebal 20 cm. Waktu operasi selama 90 menit dan pengambilan sampel setiap 30 menit. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi yang digunakan dalam aktivasi karbon aktif dari ampas tebu adalah dengan konsentrasi Ca(OH)20,00562 M yang telah memenuhi SII 0258-88. Filter yang terbuat dari PVC dengan dengan lebar 4 dim dan ketinggian 100 cm dengan susunan media karbon aktif 20 cm dapat menurunkan kandungan Fe dari 5,99 mg/l menjadi 0,36 mg/l dan penurunan kandungan Mn dari 1 mg/l menjadi 0,36 mg/l sehingga menghasilkan air bersih yang memenuhi baku mutu sesuai keputusan menteri Kesehatan RI nomor Permenkes RI No 416/Menkes/Per/IX/90. Filtrasi dengan media karbon aktif dari ampas tebu dengan ketebalan 20 cm mempunyai efisiensi penurunan Fe yaitusebesar 93% dan Mn sebesar 76%, dengan waktu operasi 90 menit.Downloads
References
Asbahani . 2013. Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Sebagai Karbon Aktif Untuk Menurunkan Kadar
Besi Pada Air Sumur Jurnal Teknik Sipil Untan / Volume 13 Nomor 1 – Juni 2013
Departemen Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
/MENKES/PER/IX/1990 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Bersih.
Hardianto, dan Wulandari, Candra Dwiratna, 2010. Penggunaan Aktifator Dalam pengomposan
Aerobik Ampas Tebu Prosiding Seminar Nasional Teknologi Ramah Lingkunga Dalam
Pembangunan Berkelanjutan. ITN Malang, 15 Juli 2010
Keenan, 1996, Kimia Untuk Universits, Erlangga, Jakarta
Parulian, Alwin. 2009. Monitoring dan Analisis Kadar Aluminium (Al) dan Besi (Fe) Pada
Pengolahan Air Minum PDAM Tirtanadi Sunggal.Medan : Pascasarjana – Universitas
Sumatera Utara (USU).
Rahayu. 2002. Studi Perbandingan Pengolahan Limbah Industri Tekstil Antara yang Menggunakan
Metode Flotasi dan yang Menggunakan Metode Adsorpsi Karbon Aktif. Universitas Terbuka.
Lembaga Penelitian Pusat Studi Indonesia.
Rumapea, Nurmida. 2009. Penggunaan Kitosan dan Polyaluminium Chlorida (PAC) Untuk
Menurunkan Kadar Logam Besi (Fe) dan Seng (Zn) Dalam Air Gambut. Medan : Pascasarjana
– USU
Said, Nusa Idaman. 2003. Metoda Praktis penghilangan Zat besi dan Mangan Di Dalam Air
Minum. Jakarta : Kelair – BPPT
Siregar, M. 2009. Pengaruh Berat Molekul Kitosan Nanopartikel Untuk Menurunkan Kadar Logam
Besi (Fe) dan Zat Warna Pada Limbah Industri Tekstil Jeans. Medan : Pascasarjana –
Universitas Sumatera Utara.