SLUDGE LUMPUR AKTIF, SAMPAH DAPUR DAN KOTORAN SAPI SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PORTABEL

 Abstract views: 971

Authors

  • Sri Widyastuti Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Sri Mulyani Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.36456/waktu.v16i2.1665

Keywords:

Biogas, Kotoran Sapi, Pupuk Organik Cair, Sampah Dapur, Sludge Lumpur Aktif IPAL

Abstract

Limbah padat non medis dan sludge lumpur aktif yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan di Rumah Sakit belum banyak dimanfaatkan, sehingga perlu dilakukan upaya pemanfaatan limbah padat non medis menjadi biogas. Pemanfaatan dilakukan dengan mencampur sludge lumpur aktif Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sampah dapur dan kotoran sapi sebagai bahan baku pembuatan biogas portabel. Reaktor biogas portabel berupa drum plastik berbahan High Density Polyethylene (HDPE) volume 150 liter. Pengkajian pengolahan limbah sludge ini dilakukan dengan tiga variasi. Proses pembuatan biogas reaktor portabel dilakukan dengan mencampur bahan baku yaitu slude lumpur aktif IPAL, sampah dapur, dan kotoran sapi dengan komposisi sesuai variasi yang ditentukan dan ditambahkan air dengan perbandingan campuran dan air  1 : 1.  Mengaduk semua campuran dan selanjutnya memasukkan ke dalam digester sampai 2/3 volume digester selama 30 hari.  Hasil uji nyala berturut-turut variasi I,II dan III adalah 91 detik, 264,7 detik dan 381,7 detik. Pupuk organik cair yang dihasilkan dari proses fermentasi  yang memiliki kandungan C Organik, N dan Salmonella sesuai SNI Pupuk Organik Cair  Tahun 2011  adalah variasi I dan III. Variasi I tidak memenuhi karena nilai C organik dan N dibawah batas minimum dan Salmonella di diatas batas maksimum. Kesimpulan dari studi ini adalah sludge lumpur aktif IPAL, sampah dapur dan kotoran sapi dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas, dan semakin tinggi persentase sludge lumpur aktif IPAL  menghasilkan biogas yang paling baik. Variasi sludge lumpur aktif IPAL(50%), sampah dapur(20%) dan kotoran sapi(30%) menghasilkan pupuk organik cair terbaik untuk parameter C Organik, N dan Salmonella.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, A. 2004. Studi Komperatif Sumber dan Proses Aklimatisasi Bakteri Anaerob Pada Limbah Cair Yang Mengandung Karbohidrat, Protein dan Minyak-Lemak. Jurnal Sains dan Teknologi Vol 3, No 1, Hal 1-10.

Ahmad, Risman. 2014. Estimasi Energi Kalor Biogas Dari Campuran Eceng Gondok Dan Kotoran Sapi. Artikel, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika Dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.

Anis Trisnaningsih dan Sri Widyastuti. 2015. Pencampuran Sampah Dapur Dan Daun Dengan Campuran Kotoran Sapi Untuk Pembuatan Biogas. WAHANA ISSN 0853-4403Volume 65, Nomer 2, 1 Desember 2015 halaman 24-32

Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Timur No. 72 Tahun 2013. Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit di Provinsi Jawa Timur.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta.

Mshandete A, Bjornsson, Kivaisi AK, Rubindamayugi MST, Mattiason B., 2006. Effect Of Particle Size On Biogas Yield From Sisal Fibre Waste. Jurnal Renewable Energy 31: 2385–2392.

Mujahidah, Mappiratu, Rismawaty S. 2013. Kajian Teknologi Produksi Biogas Dari Sampah Basah Rumah Tangga. Fakultas MIPA, Universitas Tadulako Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 25-34 ISSN: 2338-0950, Maret 2013

Ogbonna. C. B., Berebon. D. P., Onwuegbu. E. K.. Relationship between Temperature, Ph and Population of Selected Microbial Indicators during Anaerobic Digestion of Guinea Grass (Panicum Maximum). American Journal of Microbiological Research. 2015; 3(1):14-24. doi: 10.12691/ajmr-3-1-3.

http://www.sciepub.com/reference/93384

Pambudi, N. A. 2008. Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. http://www.dikti.org/?q =node/99 [25 Feb 2008].

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. Jakarta.

Putro, S. 2007. Penerapan Instalasi Sederhana Pengolahan Kotoran Sapi Menjadi Energi Biogas Di Desa Sugihan Kecamatan Bendosari Di Kabupaten Sukoharjo.Warta. Vol:10(2)

Rahmi, Puji. 2010. Pembuatan Biogas dari Limbah Cair Domestik. Laporan Penelitian, Oktober 2010.

Santoso, Anugrah Adi. 2010. Produksi Biogas Dari Limbah Rumah Makan Melalui Peningkatan Suhu Dan Penambahan Urea Pada Perombakan Anaerob. Laporan Tugas Akhir, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

SNI Pupuk Organik Cair Peraturan Menteri Pertanian No. 70 / Permentan / SR.140 / 10 / 2011.

Sri Widyastuti & Yogi Suyantara. (2017) Penambahan Sampah Sayuran Pada Fermentasi Biogas Dari Kotoran Sapi Dengan Starter EM4. Jurnal Teknik WAKTU Volume 15 Nomor 1-Januari 2017–ISSN : 1412-1867 halaman 36-42

Sulistyo, Agung . 2010. Analisis Pemanfaatan Sampah Organik di Pasar Induk Kramat Jati Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Biogas. Tesis Program Magister Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Sutrisno, Joko. 2010. Pembuatan Biogas Dan Bahan Sampah Sayuran (Kubis, Kangkung, Dan Bayam). Jurnal Teknik Waktu Volume 08 Nomor 01 Januari 2010- ISSN: 1412-1867, Teknik Lingkungan, Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya.

Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Downloads

Published

2018-10-15

How to Cite

Widyastuti, S., & Mulyani, S. (2018). SLUDGE LUMPUR AKTIF, SAMPAH DAPUR DAN KOTORAN SAPI SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PORTABEL. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA, 16(2), 26–35. https://doi.org/10.36456/waktu.v16i2.1665

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>