TINGKAT KEKUMUHAN DAN ANALISIS SPASIAL PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (STUDI KASUS : SURABAYA TIMUR)
Abstract views: 1580DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v16i2.1667Keywords:
Permukiman Kumuh, Kualitas Permukiman, Tingkat Kekumuhan.Abstract
Kota Surabaya yang dikenal sebagai kota yang berwawasan lingkungan ternyata masih memiliki 150 hektar kawasan permukiman yang masuk dalam kategori permukiman kumuh. Hal ini ditinjau dari kondisi sanitasi, ketersediaan drainase dan kondisi letak permukiman sekitarnya. Tujuan dari kajian ini adalah mengidentifikasi tingkat kekumuhan kawasan permukiman di Surabaya Timur serta menentukan arahan penanganannya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatf dengan analisis skoring untuk menentukan tingkat kekumuhan dan analisis spasial untuk menentukan lokasi kawasan permukiman kumuh. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara serta studi literatur untuk mendapatkan data indikator tingkat kekumuhan di Kota Surabaya Timur. Tingkat kekumuhan permukiman di Surabaya Timur yang didapatkan dari hasil analisis adalah Permukiman di Kelurahan Sawunggaling dan Kelurahan Wonokusumo masuk dalam tingkat kekumuhan Sedang, sedangkan Kelurahan Kenjeran dan Kelurahan Rungkut Kidul termasuk dalam Tingkat Kekumuhan Tinggi. Analisis spasial yang dihasilkan dilihat dari keadaan dan status kondisi fisik permukiman adalah permukiman di kelurahan Sawunggaling dan kelurahan Wonokusumo termasuk dalam kategori kumuh sedang. Kelurahan Kenjeran dan kelurahan Rungkut Kidul termasuk dalam kategori kumuh berat.
Downloads
References
Anoraga, J., Suryaningsih, M., Diinillah, A. S., Argentino, J., Hernowo, E., Eria, P., & Yohana, L. (2014). Laporan Hasil Identifikasi Karakteristik Permukiman Kumuh di Kelurahan Ngagel Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya. Surabaya. Retrieved from https://www.academia.edu/8696640/HASIL_IDENTIFIKASI_KARAKTERISTIK_PERMUKIMAN_KUMUH_DI_KELURAHAN_NGAGEL_KECAMATAN_WONOKROMO_KOTA_SURABAYA?auto=download
Jamaludin, A. N. (2015). Sosiologi Perkotaan “Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya†(Cetakan-). Bandung: CV Pustaka Setia.
Kurniati A & Suhardi. (2012). Kajian Persebaran Permukiman Kumuh Di Surabaya Pusat Aryani Kurniati. Swara Bhumi, 2, 10–11. Retrieved from http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/7700
Kuswartojo, T., Rosnarti, D., Effendi, V., K, R. E., & Sidi, P. (2005). Perumahan dan Permukiman di Indonesia. Bandung: Institut Teknologi bandung.
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 2. (2016). Peraturan Menteri No. 2. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Wardhana, N. H., & Sulistyarso, H. (2015). Faktor-Faktor Penyebab Kekumuhan Di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 4(2), C-150-C-154.
Yuliani, S., & D Rosyida, G. P. (2017). No Title. Wacana Publik, 1(2), 33–47.
Zahro, F. (2017). Kawasan kumuh Surabaya Mencapai 150 Hektar, Dewan Sebut Indikator Hal - Hal Seperti ini. Surya.co.id, p. 1. Surabaya. Retrieved from http://surabaya.tribunnews.com/2017/08/18/kawasan-kumuh-surabaya-mencapai-150-hektar-dewan-sebut-indikatornya-hal-hal-seperti-ini