PENGARUH PENGGUNAAN KOAGULAN PADA BIOFILTER ANAEROBIK AEROBIK DALAM MENURUNKAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) DAN BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND) LIMBAH CAIR INDUSTRI FARMASI

 Abstract views: 1592

Authors

  • Sigma Wahyuni FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
  • Sugito Sugito

DOI:

https://doi.org/10.36456/waktu.v13i1.25

Abstract

Limbah cair PT. Interbat berasal dari kegiatan domestik meliputi laundry (menggunakan detergen bebas phospat), kegiatan hygiene personal (mandi, keramas dan cuci tangan), kegiatan dapur dan kantin, toilet/WC (buang air), kegiatan kebersihan (pembersihan lantai dan kamar mandi); kegiatan produksi (penisilin, sefalosporin, dan non betalaktam) dan laboratorium meliputi pencucian alat-alat produksi dan alat laboratorium, pencucian botol, air cucian vial, air buangan dari wet scrubber HVAC (sistem tata udara). Beban dan jumlah limbah cair yang masuk dalam IPAL sentral PT. Interbat sering mengalami fluktuasi konsentrasi dan fluktuasi jumlah air. Sehingga beberapa kali hasil olahan tidak memenuhi standart baku mutu Pergub Jatim No. 72 Tahun 2013 untuk industri farmasi. Teknologi sistem biofilter anaerobik aerobik telah banyak dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair dan dapat menurunkan BOD dan COD hingga 95%. Salah satu kelebihan teknologi ini adalah tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah maupun fluktuasi konsentrasi. Bahan koagulan digunakan pada aplikasi ini untuk membantu proses pengikatan padatan. Tujuan dalam penelitian ini akan dikaji tentang pengaruh penggunaan koagulan pada biofilter anaerobik aerobik dalam menurunkan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biological Oxygen Demand) limbah cair industri farmasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data sekunder, survei lapangan, perhitungan reaktor, dokumentasi, kajian literatur dan analisis laboratorium. Dimensi reaktor biofilter anaerobik aerobik dalam penelitian ini adalah skala 1:10. Debit air limbah pada skala 1:10 adalah sebesar 50ml/menit. Digunakan tambahan koagulant dengan variasi 0 ppm (tanpa), 200 ppm dan 300 ppm. Rata-rata efisiensi penurunan COD dan BOD dalam penelitian ini pada dosis tanpa penambahan koagulan penurunan COD sebesar 60% dan BOD sebesar 60%; pada dosis koagulan 200 ppm penurunan COD sebesar 54% dan BOD sebesar 46%; dan pada dosis koagulan 300 ppm penurunan COD sebesar 67% dan BOD sebesar 65%. Kemampuan dalam efisiensi penurunan COD dan BOD tertinggi dalam penelitian ini adalah pada koagulan dosis 300 ppm. Hasil COD dan BOD outlet adalah COD outlet sebesar 67 mg/l dan BOD outlet sebersar 49 mg/l. Bila dibandingkan dengan Pergub Jatim No.72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Dan/Atau Kegiatan Usaha Lainnya, maka hasil COD dan BOD outlet sudah dibawah baku mutu. Kata Kunci : Biofilter anaerobik aerobik, koagulan, PAC, COD, BOD

Downloads

Download data is not yet available.

References

BPPT. 2010. Materi Pelatihan Teknologi Pengolahan Limbah Cair. BPPT, Jakarta.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Teknis Instalasi Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem Biofilter Anaerob Aerob Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Edisi Revisi : 86.

Pararaja, Arifin. 2008. Bahan Kimia Penjernih Air (koagulan). https://smk3ae.wordpress.com/2008/08/05/bahan-kimia-penjernih-air-koagulan/ (tanggal mengunduh : 30 April 2014)

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur.

Priyambodo, Bambang. 2007. Manajemen Farmasi Industri. Global Pustaka Utama, Yogjakarta

PT. Interbat, 2010. Manual Mutu Industri Farmasi PT. Interbat, Sidoarjo.

Riata, Rita. 2010. Instalasi Pengolahan Limbah Industri. http://ritariata.blogspot.com/2010/01/instalasi-pengolahan-limbah-industri.html. (tanggal mengunduh : 14 Januari 2014)

Said, Nusa Idaman. 2005. Aplikasi Bio-Ball untuk Media Biofilter Studi Kasus Pengolahan Air Limbah Pencucian Jean. JAI Vol. 01 Nomor 01. BPPT, Jakarta. Hal : 1 – 11.

SNI 06-6989.2-2004. Air dan air limbah – Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri. Badan Standardisasi Nasional.

SNI 06-6989.22-2004. Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri. Badan Standardisasi Nasional.

SNI 6989.72:2009. Air dan air limbah – Bagian 72: Cara uji kebutuhan oksigen biokimia (Biochemical Oxygen Demand/BOD). Badan Standardisasi Nasional.

Syaifuddin, Hargiawansyah Firman. 2014. Penambahan KURIFLOK PA-322 Pada Proses Koagulasi Flokulasi Di Instalasi Pengolahan Air Bersih Perumahan Royal Residence, Wiyung Surabaya. Skripsi Universitas PGRI Adibuana, Surabaya.

Published

2016-03-23

How to Cite

Wahyuni, S., & Sugito, S. (2016). PENGARUH PENGGUNAAN KOAGULAN PADA BIOFILTER ANAEROBIK AEROBIK DALAM MENURUNKAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) DAN BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND) LIMBAH CAIR INDUSTRI FARMASI. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA, 13(1), 54–62. https://doi.org/10.36456/waktu.v13i1.25

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>