PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH SAYUR (KANGKUNG, BAYAM, SAWI)

 Abstract views: 4304

Authors

  • Siti Amalia Karyanto Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Pungut Pungut Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Widodo Widodo Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.36456/waktu.v20i01.5142

Keywords:

Limbah Pasar Tradisional, Pupuk Organik, Kualitas Pupuk

Abstract

Setiap harinya pasar tradisional  menghasilkan limbah seperti limbah sayur. Apabila limbah tidak diolah maka limbah tersebut menjadi media untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba yang mengalami proses pembusukan. Tujuan penelitian ini unntuk mengetahui kadar C-organik, N, P, dan K. penelitian ini menggunakan 3 reaktor dengan kapasitas 10 L yang dilengkapi dengan saluran gelembung udara. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu limbah sayur dan larutan effective microorganisme 4 yang difermentasi selama 25 hari. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu variasi bahan baku limbah sayur (kangkong; bayam; sawi). Sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah kualitas pupuk organik cair yang mengacu pada Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011. Hasil dari penelitian adalah variasi bahan baku berpengaruh pada kualitas pupuk organik cair yang dihasilkan. Variasi bahan baku yang memenuhi standart Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenahan Tanah bahwa Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik Cair adalah pada variasi bahan baku pada variasi bahan baku limbah sayur bayam dengan hasil C=13.65, N=3.06, P=3.18, K=3.32, dan variasi bahan baku limbah sayur sawi dengan hasil C=16.21, N =3.45, P =3.84, K =4.44. Sedangkan Pementan No.70/Permentan/SR.140/10/2011 C= min 6, N=3-6, P=3-6, K=3-6, artinya produk pupuk cair ini layak digunakan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budiyani, Ni Komang, Ni Nengah Soniasari, dan Ni Wayan Sri Sutari. 2016. “Analisis Kualitas Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang”. E-Jurnal Akroekoteknologi Tropika.Vol. 5, No. 1.

Cahaya, Andhika. (2009). Pembuatan kompos dengan limbah padat organik (sampah sayuran dan ampas tebu). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Kimia UNDIP. Yogyakarta.

Hadisuwito, Sukamto. (2012). Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta :PT. Agromedia Pustaka.

Hermawati, Wati.et al. (2014). Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sampah Di Perkotaan. Yogjakarta: Plantaxia.

Menteri Pertanian Republik Indonesia. (2006). Pupuk Organik dan Pembenah Tanah. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 02/pert/hk.060/2/2006.

Mulyani, H. (2014). Buku Ajar Kajian Teori dan Aplikasi Optimasi Perancangan Model Pengomposan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenahan Tanah. Jakarta.

Rahmaningtyas P. D. (2017). Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Dari Limbah Sayuran Dengan Penambahan Bioaktivator EM4 [Skripsi]. Surabaya, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

Sucipto, C. D. S. 2012. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, Yogyakarta: Gosyen publishing.

Sundari, E. Sari, E. dan Rinaldo, R. (2012). Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4. PROSIDING SNTK TOPI.

Downloads

Published

2022-01-29

How to Cite

Amalia Karyanto, S. ., Pungut, P., & Widodo, W. (2022). PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH SAYUR (KANGKUNG, BAYAM, SAWI). WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA, 20(01), 49–54. https://doi.org/10.36456/waktu.v20i01.5142

Most read articles by the same author(s)