KONTRIBUSI GURU GEOGRAFI DALAM MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI
DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v20i02.5892Keywords:
kontribusi guru Geografi, mitigasi bencana, gunung MerapiAbstract
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia. Aktivitas vulkanik yang sangat aktif membutuhkan perhatian dari berbagai kalangan, salah satunya dalam dunia pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kontribusi guru Geografi dalam mitigasi bencana erupsi gunung Merapi pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan di Kabupaten Sleman. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Geografi pada SMA Negeri di Kabupaten Sleman sebanyak 24 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur. Instrumen penelitian ini berupa pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi guru Geografi dalam mitigasi bencana erupsi gunung Merapi pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Sleman Sebagian besar berada pada kategori cukup yaitu 58 persen. Maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi guru Geografi pada SMA Negeri di Kabupaten Sleman cenderung cukup. Hal ini disebabkan karena tidak semua guru Geografi mengajarkan secara mendalam mengenai bencana gunung Merapi pada siswa SMA Negeri, bahkan hanya sebagian saja yang secara produktif mengajarkan mengenai bencana gunung Merapi pada siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
References
Ardisson Muhammad. (2011). Merapi CeritaKehidupan-Sejarah Geologis-Mitos & Mistis. Surabaya: Portico Publishing.
Armin Subhani. (2016). Kreatifitas Guru dalam Pembelajaran Geografi di Daerah Rawan Bencana Alam. Jurnal Ilmu Sosial Vol. 2 No. 1. Hal. 48-50
Bernice de Jng Boer dan Helius Sjamsuddin. (2012). Letusan Gunung Tambora 1815. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Chabib Thoha, M. (1991). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Ely Satiyaningsih Rosali. (2016). Peranan Pembelajaran Geografi dalam Pemahaman Bencana Gunungapi Pada Peserta Didik SMA di Daerah Rawan Bencana Gunung Guntur. Jurnal Geografi, Vol. 4 No. 1. Hal 24-36
Moch. Shofwan, & Yoga Pratama. (2021). Kondisi Kawasan Rawan Bencana Tsunami Di Kecamatan Muncar. Jurnal Plano Buana, 2(1). https://doi.org/10.36456/jpb.v2i1.3971
Pemerintah Kabupaten Sleman. (2011). Jumlah Korban Meninggal Bencana Erupsi Merapi per Tanggal 2 Desember 2010 mencapai 277 orang.
Proceeding Diskusi. (2008). Strategi Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ke dalam Sistem Pendidikan Nasional. BAPPENAS.
Rukmana, S. N., & Shofwan, M. (2019). DAMPAK RISIKO SECONDARY HAZARD DI SEKITAR BENCANA LUMPUR LAPINDO TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 14(4), 295. https://doi.org/10.14710/pwk.v14i4.20345
Shofwan, M., & Aini, F. N. (2020). DISTRIBUTION OF WATER POLLUTION AREAS BASED ON THE KERNEL DENSITY METHOD FOR LAPINDO MUDFLOW DISASTER OF SIDOARJO. Jurnal Sains Dan Teknologi Mitigasi Bencana, 15(1), 40–45. https://doi.org/10.29122/JSTMB.V15I1.4122
Siti Irene Astuti, D. & Sudaryanto. (2010). Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana. Jurnal terbitan berkala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Vol. 1 No. 1 tahun 2010. Hal. 30-41.
Triutomo, Sugeng. (2008). Perencanaan Kontigensi menghadapi Bencana. BNPB.