PENURUNAN BOD, COD DAN TSS PADA LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN KOMBINASI FLOATING WETLAND DILANJUTKAN CONSTRUCTED WETLAND

DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v20i02.6044
Keywords:
Constructed wetland, Limbah cair domestik, Floating wetlandAbstract
Seiring laju perkembangan penduduk di Indonesia yang semakin meningkat tiap tahunnya, meningkat pula jumlah kebutuhan air bersih yang digunakan mengakibatkan volume air limbah yang dihasilkan cukup melimpah terutama di perkotaan salah satunya adalah limbah domestik. Limbah domestik mengandung bahan organik dan anorganik maupun gas yang terkandung dalam limbah cair rumah tangga dapat mencemari lingkungan serta menyebabkan berbagai penyakit. Limbah cair yang dihasilkan biasanya memiliki nilai konsentrasi Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solids (TSS) yang cukup tinggi. Dengan adanya permasalahan yang terjadi, maka salah satu solusi upaya untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran limbah domestik adalah kombinasi floating wetland menggunakan tanaman eceng gondok dilanjutkan sistem lahan basah (Constructed Wetland) menggunakan tanaman bambu air dan melati air untuk menurunkan konsentrasi BOD5,COD dan TSS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan konsentrasi BOD5, COD dan TSS pada limbah domestik. Parameter awal pada limbah domestik kadar BOD5 rata-rata sebesar 210,67 mg/L, COD rata-rata sebesar 399,22 mg/L dan TSS rata-rata sebesar 249,33 mg/L. Setelah diolah pada reaktor A (Floating wetland + Constructed wetland (Bambu Air)), mampu turun menjadi rata-rata kadar BOD5 sebesar 76,33 mg/L, COD sebesar 144,11 mg/L L dan TSS sebesar 67,33 mg/L. Sedangkan pada reaktor B (Floating wetland + Constructed wetland (Melati Air)), mampu turun menjadi rata-rata kadar BOD5 sebesar 60,67 mg/L, COD sebesar 129,44 mg/L dan TSS sebesar 44,00 mg/L. Hasil yang diperoleh efisiensi penurunan kadar BOD5,COD dan TSS tertinggi terjadi pada reaktor B (Floating wetland + Constructed wetland (Melati Air)), BOD5 sebesar 53,76% atau 60,67 mg/L, COD sebesar 44,57 % atau 129,44 mg/L dan TSS sebesar 57,47 % atau 44,00 mg/L.
Downloads
References
Al Kholif, M., & Febrianti, E. (2019). Penerapan Teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) Bermedia Kaldness dalam Menurunkan Pencemar Air Lindi. Jurnalis, 2(1), 1–12.
Al Kholif, M., Hidayat, S., Sutrisno, J., & Suning. (2020). Pengaruh Tanaman Bintang Air ( Cyperus Papyrus ) Dan Bambu Air ( Equisetum Hyemale ) Dalam Mengolah Limbah Domestik. Serambi Engineering, 5(1), 703–710.
Djo et al. (2017). Fitoremediasi Limbah Cair UPT Laboratorium Analitik Universitas Udayana Menggunakan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Ditinjau dari Penurunan Nilai COD dan. Jurnal Media Sains, 1(2), 63–70.
Febriani, D. S., Darmayanti, L., & Handayani, Y. L. (2022). Pemanfaatan Floating Wetland untuk Pengolahan Air Limbah Penatu. Techno, 23(1), 19–28.
Jaelani, M. H., Arifin, A., & Apriani, I. (2018). Pengolahan Limbah Cair Rumah Makan Menggunakan Pengendapan dan Sub-surface Constructed Wetland Dalam Menurunkan Konsentrasi BOD dan TSS. Jurnal Rekayasa Lingkungan Tropis, 4(1), 1–10. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jurlis/article/view/44778%0Ahttps://jurnal.untan.ac.id/index.php/jurlis/article/download/44778/75676588253
Kasman, M., & Firmanda, F. (2022). Reduksi COD dan BOD Air Limbah Domestik dengan Konsep Taman Constructed Wetland. Jurnal Daur Lingkungan, 5(1), 1–4. https://doi.org/10.33087/daurling.v5i1.104
Kasman, M., Herawati, P., & Aryani, N. (2018). Pemanfaatan Tumbuhan Melati Air (Echinodorus Palaefolius) dengan Sistem Constructed Wetlands untuk Pengolahan Grey Water. Jurnal Daur Lingkungan, 1(1), 10–15. https://doi.org/10.33087/daurling.v1i1.3
Kholisah, A. N., Pramitasari, N., & Kartini, A. M. (2022). Efisiensi Penyisihan Kadar BOD pada Limbah Cair Tahu Menggunakan Tanaman Bambu Air dengan Sistem Sub Surface Flow Constructed Wetland. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 14(1), 66–73.
Lusiana, N., Widiatmono, B. R., & Luthfiyana, H. (2020). Beban Pencemaran BOD dan Karakteristik Oksigen Terlarut di Sungai Brantas Kota Malang. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(2), 354–366. https://doi.org/10.14710/jil.18.2.354-366
Made, D., & Sugito. (2013). Penurunan TSS dan Phospat Air Limbah Puskesmas Janti Kota Malang dengan Wetland. Jurnal Teknik WAKTU, 11(1), 93–101. http://digilib.unipasby.ac.id/files/disk1/12/gdlhub--sugito-577-1-penuruna-d.pdf
Natsir, M. F., Amaludin, Liani, A. A., & Fahsa, A. D. (2021). Analisis Kualitas BOD,COD, dan TSS Limbah Cair Domestik (Grey Water) Pada Rumah Tangga di Kabupaten Maros 2021. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 4(1), 20–25.
Peraturan Gubernur Jawa Timur 72 tahun 2013. (2013). Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha lainnya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Rahmawati, A. & W. (2020). Pengolahan Limbah Cair Domestik dengan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) untuk Menghasilkan Air Bersih di Perumahan Green Tombro Kota Malang. Jurnal Rekayasa Hijau, 4(1), 1–8. https://doi.org/10.26760/jrh.v4i1.1-8
Rusydi, A. F., Naily, W., & Lestiana, H. (2015). Pencemaran Limbah Domestik Dan Pertanian Terhadap Airtanah Bebas Di Kabupaten Bandung. Jurnal RISET Geologi Dan Pertambangan, 25(2), 87–97. https://doi.org/10.14203/risetgeotam2015.v25.201
Sasono, E., & Asmara, P. (2013). Penurunan Kadar Bod Dan Cod Air Limbah Upt Puskesmas Janti Kota Malang Dengan Metode Contructed Wetland. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA, 11(1), 60–70. https://doi.org/10.36456/waktu.v11i1.869
Sofiyullah, A. N. H., & Munawwaroh, A. (2021). Pengembangan Booklet Pengolahan Limbah Industri Tahu Menggunakan SSF-Wetlands dengan Tanaman Eceng Gondok. Prosiding Seminar Nasional IKIP Budi Utomo, 471–477. http://ejurnal.budiutomomalang.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1512%0Ahttp://ejurnal.budiutomomalang.ac.id/index.php/prosiding/article/download/1512/957
Suharto, B., Wirosoedarmo, R., & Sulanda, R. H. (2013). Pengolahan Limbah Batik Tulis Dengan Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes). Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 3(1), 14–19.
Sukmawati, S. & A. P. (2014). MENGGUNAKAN TANAMAN MELATI AIR SEBAGAI METODE CONSTRUCTED WETLAND DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH. Teknik Lingkungan, 12, 24–34.
Sungkowo, T. H., Elystia, S., Andesgur, I., Program, M., Lingkungan, S. T., Dosen, ), Lingkungan, T., Pengendalian, L., Pencegahan, D., & Lingkungan, P. (2015). Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Tanaman Typha Latifolia Dan Eceng Gondok Dengan Metode Fitoremediasi. Jom Fteknik, 2(2), 1–8.
Suoth, A. E., & Nazir, E. (2016). Karakteristik Air Limbah Rumah Tangga (Grey Water) pada Salah Satu Perumahan Menengah Keatas yang Berada di Tangerang Selatan. Ecolab, 10(2), 80–88. https://doi.org/10.29303/jbt.v18i2.860
Susanto, A. D., Gresiyanti, D. M., Wijaya, C. B., Mubarak, M. Z., Rachmadiarti, F., Fitrihidajati, H., & Putri, I. L. E. (2021). Kemampuan Melati Air ( Echinodorus palaefolius ) sebagai Agen Fitoremediasi Linear Alkybenzene Sulphonate ( LAS ) Deterjen. Prosiding SEMNAS BIO 2021, 845–856.