SUBSURFACE (SSF) CONSTRUCTED WETLAND UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH LAUNDRY
Abstract views: 2954DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v15i2.711Keywords:
ir limbah laundry, Amonia (NH 3 ), Kayu apu (Pistia stratiotes L.), Melati air (Echinodorus palaefolius), Fosfor (PO 4 ), Subsurface constructed wetland.Abstract
Air limbah laundry mengandung kadar amonium (NH3), fosfor (PO4), dan deterjen yang tinggi. Constructed wetland atau sistem rawa buatan merupakan salah satu alternatif teknologi yang sederhana, mempunyai biaya operasional dan pemeliharaan yang relatif murah untuk mengolah air limbah laundry. Berbagai jenis tumbuhan dapat tumbuh dalam sistem SSF constructed wetland. Penelitian ini bertujuan: 1) mengkaji kadar NH3 dan PO4 pada limbah laundry dengan SSF constructed wetland, 2) mengkaji kemampuan tumbuhan melati air (Echinodorus palaefolius) dan kayu apu (Pistia stratiotes L.) dalam penurunan kadar NH3
dan PO4. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan sistem kontinyu. Variasi jenis tumbuhan yang digunakan adalah melati air (Echinodorus palaefolius) dan kayu apu (Pistia stratiotes L.). Air limbah laundry diambil dari salah satu usaha industri laundry skala rumah tangga di daerah Sidoarjo. Parameter yang diukur adalah nilai suhu, pH, kadar NH3, dan PO4. Tumbuhan yang akan digunakan pada penelitian memiliki kondisi awal dengan umur dan tinggi yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penurunan kadar NH3 adalah sebesar 70-82%, sedangkan penurunan kadar PO4
mencapai 83-88%. Jenis tumbuhan yang paling efektif dalam menurunkan kadar NH3 dan PO4 pada air limbah laundry dengan menggunakan SSF constructed wetland adalah tumbuhan melati air (Echinodorus palaefolius).
Downloads
References
Al Kholif, M. dan Ratnawati, R., (2016), “Removal Ammonia (NH3) in Industrial Chicken Slaughterhouse by Anaerobic Biofilterâ€, Prosiding Seminar Internasional the 1st Seminar on Environment and Health Toward SDG's Achievement 2030 Integration System on Environment and Healt Sustainability, hal. 171-179, Surabaya.
Artiyani, A., (2011), “Penurunan Kadar N-Total dan P-Total pada Limbah Cair Tahu dengan Metode
Fitoremediasi Aliran Batch dan Kontinyu Menggunakan Tanaman Hydrilla verticillata,
Jurnal Spectra, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional, Malang
Eaton, Andrew, D., Clesceri, Lenore, S., dan Greenberg, Arnold, E., (2005), :Standard Methods for the
Examination of Water and Wastewater, 21th edition, American Public Health Association,
Washington.
Hall, GB., (2013), “Subsurface Wastewater Treatment Wetlands: Understanding the Barriers to
Implementation in the Landscapeâ€, Master of Landscape Architecture, The University of
Texas at Arlington.
Hardyanti, N., dan Rahayu, S.S., (2007), “Fitoremediasi Phospat dengan Pemanfaatan Tumbuhan Eceng
Gondok (Eichhornia crassipes) (Studi Kasus pada Limbah Cair Industri Kecil Laundry)
Hariyanti, F., (2016), “Efektifitas Subsurface Flow-Wetland dengan Tanaman Eceng Gondok dan Kayu
Apu delama Menurunkan Kadar COD dan TSS pada Limbah Pabrik Saus, Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Hermawati, E., Wiryanto, dan Solichatun, (2005), “Fitoremediasi Limbah Detergen Menggunakan Kayu
Apu (Pistia stratiotes L.) dan Genjer (Limnocharis flava L.), Biosmart Vol. 7 (2): 115-124.
Padmaningrum, RT., Aminatun, T., Yuliati, (2014), “Pengaruh Biomasa Melati Air (Echinodorus
palaefolius) dan Teratai (Nyphaea firecrest) terhadap Kadar Fosfat, BOD, COD, TSS, dan
Derajat Keasaman Limbah Cair Laundryâ€, Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19 (2): 64-74.
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri
dan/ atau Kegiatan Usaha Lainnya
Putri, MH., Jazuli, N., dan Dangiran, HL., (2016), “Perbedaan Efektivitas Constructed Wetland Sub
Surface Flow System dan Free Water Surface pada Tanaman Cattail untuk Menurunkan
BOD, COD, dan Fosfat Limbah Laundry di Kelurahan Tembalang, Kota Semarang, Jurnal
Kesehatan Masyarakat Vol. 4 (5): 18-26.
Ratnawati, R., Slamet, A., dan Hermana J., (2011), “Efek Penambahan Unsur Kalium dan Aerasi
terhadap Kinerja Alga-Bakteri untuk Mereduksi Polutan pada Air Boezem
Morokrembangan, Surabayaâ€, Prosiding Seminar Nasional VIII Teknik Lingkungan ITS dan
Seminar Nasional VII Ikatan Alumni Teknik Penyehatan Indonesia (IATPI), Surabaya.
Ratnawati, R., Trihadiningrum, Y., dan Juliastuti, SR., (2016), “Composting of Rumen Content Waste
Using Anaerobic-Anoxic-Oxic (A2O) Methodsâ€, Journal of Solid Waste Technology and
Management. Vol. 42 (2): 98-106.
Rini, IDWS., Ratnawati, R., dan Trihadiningrum, Y., (2015), “Pola Perubahan Kadar N-anorganik pada
Proses Pengomposan Limbah Padat Rumah Potong Hewan dengan Sistem Aerobikâ€,
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII, hal. A-49-1 s/d A-49-8.
Setiyanto, RA., Darundiati, YH., dan Joko, T., (2016), “Efektivitas Sistem Constructed Wetlands
Kombinasi Melati Air (Echinodorus palaefolius) dan Karbon Aktif dalam Menurunkan
kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Limbah Cair Rumah Sakit Banyumanik Semarang,
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 4 (1): 436-441.
Stefhany, CA., Sutisna, M., Pharmawati, K., (2013), “Fitoremediasi Phospat dengan menggunakan
Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) pada Limbah Cair Industri Kecil Pencucian
Pakaian (Laundry)â€, Reka Lingkungan – Jurnal Institut Teknologi Nasional, Vol. 1 (1): 1-11.
Suswati, ACSP., dan Wibisono, G., (2013), “Pengolahan Limbah Domestik dengan Teknologi Taman
Tanaman Air (Constructed Wetlands)â€, Indonesian Green Technology Journal, Vol. 2 (2):
-77.
Sutrisno, J., (2009), “Pemanfaatan Rumput Payung (Cyperus alternifolius) dan Melati Air (Echinodorus
palaefolius) dalam Sistem Subsurface Wetland pada Media Pasir untuk Penurunan Kandungan
BOD
Air Limbah Domestik. Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya.
Meutia, A. A., (2001), “Lahan Basah Buatan Untuk Membersihkan Air Sungai Citarum (Sebuah
Gagasan)â€, Prosiding Lokakarya “Selamatkan Citarum†Serpong, 10-11 April 2001. Wetland
International- Indonesian Programme. pp. 155-156.
Zhang, Y., (2012), “Design of a Constructed Wetland for Wastewater Treatment and Reuse in Mount
Pleasant, Utahâ€, Master of Landscape Architecture, Utah University.