APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA
Abstract views: 1872DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v12i1.817Keywords:
Air Besih, Air Olahan IPAL, Filtrasi.Abstract
Peningkatan jumlah pasien dan pelayanan rumah sakit menyebabkan meningkatnya
kebutuhan air bersih. Selama ini produksi oulet IPAL belum diberdayakan, oleh karena itu perlu
dilakukan penerlitian untuk mengolah air hasil olahan IPAL menjadi air bersih dengan
menggunakan teknologi filtrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji air hasil olah IPAL setelah
melalui filter untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah sakit . Air olahan IPAL diambil dari air
hasil olahan IPAL Rumah Sakit Islam Surabaya. Reaktor filtrasi menggunakan bahan pipa paralon
PVC berdiameter 3 inchi berisi multi media pasir silika, zeolit, manganese greensand, dan karbon
aktif. Parameter yang diukur adalah parameter air bersih sesuai dengan Permenkes RI
no.416/Menkes/Per/IX/1990. Kinerja reaktor diukur dengan membandingkan kualitas sebelum dan
sesudah filtrasi. Hasil penelitian menunjukkan air hasil olahan IPAL di Rumah Sakit Islam
Surabaya untuk parameter fisik dan kimia baik sehingga memungkinkan untuk diolah lebih lanjut
menjadi air bersih. Parameter mikrobiologi harus dilakukan pengolahan lebih lanjut karena
melebihi baku mutu air bersih. Penurunan parameter fisik air bersih pada proses filtrasi
dipengaruhi oleh besarnya debit. Penurunan parameter kimia pada filter yang menggunakan
media pasir silika, zeolit dan karbon aktif efektif menurunkan kadar ammonia sebesar 98%. Filter
yang menggunakan media pasir silika, manganese greensand dan karbon aktif efektif
menurunkan sulfat sebesar 36%, nitrat sebesar 96%, besi sebesar 64% dan flourida sebesar 45%.
Filter yang menggunakan media pasir silika, zeolit, manganese greensand dan karbon aktif efektif
menurunkan kadar mangan sebesar 100% dan seng sebesar 38%. Penurunan parameter
mikrobiologi pada filter dengan media pasir silica, zeolit, manganese greensand dan karbon aktif
efektif menurunkan sebesar 96%. Tingginya angka Koliform pada penelitian jika dibandingkan
dengan baku ini masih perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut sehingga bebas dari Koliform
sebagai syarat dalam kualitas air bersih. Untuk itu perlu dilakukan treatment desinfeksi guna
menghilangkan Koliform. Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi upaya penyelamatan lingkungan
dari pencemaran air limbah dan upaya menyelamatkan kelestarian sumber daya air, sebagai
pertimbangan penelitian yang serupa, dan menjadi alternatif penghematan pemakaian air bersih
dan mengurangi pemakaian air PDAM.
Downloads
References
Anonymous,2002, Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di Indonesia, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonymous,2006,Teknologi Pengolahan Limbah Cair Sistem Biakan Melekat,Prosiding Pelatihan
Pengolahan Limbah Cair Oleh BPPT, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2004, Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1204 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit,Jakarta.
Alamsjah,2006, Alat Penjernih Air, Kawan Pustaka, Cetakan I, Jakarta.
Kusnaedi, 2010, Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum, Penebar Swadaya, Cetakan I, Jakarta.
Said, Nusa Idaman, 2006, Teknologi Pengolahan Limbah Cair Sistem Biakan Melekat (Rumah
Sakit, Domestik, Industri) , Pusat Teknologi Lingkungan, Jakarta.
Slamet,A dan Masduqi, A, 2000, Satuan Proses, Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya
Wahyu Hidayat, 2009, Daur Ulang Air Limbah Domestik Kapasitas 0.9 m3 per jam Menggunakan
Kombinasi Reaktor Biofilter Anaerob aerob Dan Pengolahan Lanjutan, Pusat Teknologi
Lingkungan, Jakarta.