STUDI PENGEMBANGAN POTENSI OBJEK WISATA ANYAR MANGROVE (WAM) DI KELURAHAN GUNUNG ANYAR TAMBAK SURABAYA

 Abstract views: 585

Authors

  • Sardi Umasugi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Suning Suning Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.36456/waktu.v11i1.843

Keywords:

Pengembangan, Potensi, Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM).

Abstract

Kelurahan Gunung Anyar Tambak merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan
Gunung Anyar Kota Surabaya yang terdapat objek wisata yang di beri nama Wisata Anyar
Mangrove (WAM). Metode penelitian yang digunakan dalam studi pengembangan potensi objek
wisata anyar mangrove (WAM) adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode analisis
hirarki proses (AHP), dengan melakukan pengamatan secara langsung, penyebaran kuisioner dan
wawancara. Dalam penelitian ini analisis AHP digunakan sebagai penentuan konsep
pengembangan objek wisata WAM di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya. Penelitian ini
menghasilkan arahan kebijakan mengenai konsep pengembangan potensi objek wisata WAM
agar dapat dikembangkan. Objek wisata WAM memiliki potensi alam berupa pemandangan yang
indah dan alami, berbagai jenis fauna dan flora seperti burung-burung dan hutan mangrove.
Arahan kebijakan yang dirumuskan menunjukan bahwa konsep pengembangan potensi wisata
WAM agar meningkatkan daya tarik wisata, sehingga dapat meningkatkan penghasilan
masyarakat setempat, meningkatkan kualitas hutan mangrove sehingga tetap terjaga, selain
berwisata, bisa menjadi tempat pendidikan/penelitian. Dengan dukungan dari pemerintah dan
peran serta masyarakat setempat. Karakter Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) termasuk
dalam jenis wisata lokal yang memiliki potensi alam yang indah dan alami, pemandangan yang
indah, dan terdapat berbagai jenis fauna dan flora. Pemanfaatan lahan pada kawasan objek
wisata WAM merupakan kawasan konservasi managrove, tambak ikan, dan perumahan. Jumlah
wisatawan yang berkunjung ke objek wisata WAM merupakan wisatawan lokal dengan tujuan
rekreasi atau bersantai, tetapi masih dalam jumlah yang sedikit. Sarana dan prasarana wisata
serta akses jalan masih dalam kondisi kurang baik. Objek wisata WAM memiliki banyak potensi
yang perlu di kembangkan, selain itu melakukan promosi tentang potensi wisaata yang ada untuk
menarik daya tarik wisatawan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Marpaung, H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Alfabeta, Bandung.

Yoeti, H. Oka A. 1996. Pengantar Pariwisata. Angkasa, Bandung.

Suwantoro, G. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Andi, Yogyakarta.

WardiyantodanBaiquni, M. 2011. Perencanaan Dan Pengembangan Pariwisata. LubukAgung, Bandung.

Sangadji, E.M, danSopiah, 2010. MetodePenelitian, Pendekatan Praktisi Dalam Penelitian. Andi, Yogyakarta.

Yulianda, F, 2006.Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfatan Sumber Daya Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah Seminar Sehari

Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut, Institut Pertanian Bogor.

Warpani Suwardjoko, P. 2007. Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah. ITB

Bogor. Soekadijo, 2000. Anatomi Pariwisata Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Indonesia.

Romimohtarto, K dan Juwana, S. 2001. Biologi Laut, Ilmu Pengetahuan Tentang Biologi Laut. Djambatan, Jakarta.

Zulkifly, 2008. Kajian Tingkat Keberhasilan Rehabilitas Vegetasi Mangrove Ditinjau Dari Bioekologi Di Pantai Tokke-Tokke Kecamatan

Pitungpanua Kabupaten Wajo. Universitas Hasanudin Makassar,Makassar.

Amiani, 2008.Pengembangan Ekowisata yang berbasis Masyarakat Menuju Pariwisata Berkelanjutan Di Kelurahan Serangan, Bali. Jurnal

Kepariwisataan Indonesia.

Begen, D.G. 2001. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut

Pertanian Bogor. Bogor, Indonesia.

Wijayanti, Tri, 2009. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Wisata Pendidikan,

Surabaya. Jurnal Teknik Lingkungan UPN Veteran JawaTimur.

Adiwijaya, Hendra, 2009. Kondisi Mangrove Pantai Timur Surabaya dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Hidup, Surabaya. Jurnal Teknik

Lingkungan UPN Veteran Jawa Timur.

Shanty, 2011.Analisis Persepsi Wisatawan Yang Berkunjung Ke Pulau Samosir.

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 10 Tahun 2009.Tentang Kepariwisataan. Fokusindo Mandiri, Bandung.

Peraturan Mentri Kebudayaan Dan Pariwisata, Nomor: KM.67/UM.001/MKP/2004. Pedoman Umum Pengembangan

Pariwisata Di Pulau-Pulau Kecil, Jakarta.

Peraturan Daerah Kota Surabaya, Nomor 3 tahun 2007. Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya. Surabaya

Peraturan Walikota Surabaya, Nomor 65 Tahun 2011, Tentang Prosedur Pengawasan dan Pengendalian Kawasan Mangrove di Wilayah Kota Surabaya. Kota Surabaya

Published

2013-01-15

How to Cite

Umasugi, S., & Suning, S. (2013). STUDI PENGEMBANGAN POTENSI OBJEK WISATA ANYAR MANGROVE (WAM) DI KELURAHAN GUNUNG ANYAR TAMBAK SURABAYA. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA, 11(1), 29–37. https://doi.org/10.36456/waktu.v11i1.843

Most read articles by the same author(s)