ANALISA EROSI DAN USAHA KONSERVASI PADA SUB DAS KONTO HULU BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Abstract views: 442DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v8i1.872Keywords:
Erosi, Konservasi, Sistem Informasi GeografisAbstract
Sub DAS Konto Hulu mempunyai sungai utama yaitu Sungai Konto yang merupakan
Daerah Aliran Sungai dari Waduk Selorejo yang merupakan salah satu waduk yang berada di
wilayah kabupaten Malang tepatnya di kecamatan Ngantang yang berfungsi sebagai penyedia air
untuk irigasi, perikanan, PLTA dan juga sebagai pengendali banjir. Waduk ini mendapatkan suplai
air dari tiga sungai, salah satu diantaranya dan merupakan yang terbesar adalah sungai Konto.
Kondisi DAS Konto bagian hulu yang didominasi oleh bahan-bahan vulkan berdebu dan berpasir
dengan jenis tanah andosol ditengarai sangat rawan terhadap erosi terutama pada lahan yang
memiliki kemiringan relatif curam sehingga menimbulkan terjadinya sedimentasi di waduk
Selorejo.
Untuk metode perhitungan laju erosi digunakan metode USLE dan MUSLE. Untuk
pemilihan metode yang akan digunakan selanjutnya di lakukan proses kalibrasi data sedimen
hasil simulasi dan data sedimen hasil pengukuran di lapangan. Selanjutnya dilakukan analisa
tingkat bahaya erosi dan tingkat kekritisan lahan, kemampuan penggunaan lahan dan arahan
fungsi kawasan. Dari kemampuan penggunaan lahan dan arahan fungsi kawasan maka dapat
direkomendasikan penggunaan lahan yang baru.
Berdasarkan analisa laju erosi, laju sedimentasi dan kalibrasi perhitungan dengan
sedimentasi hasil pengukuran di lapangan didapatkan hasil bahwa laju sedimentasi di lapangan
adalah sebesar 329.800,068 ton/thn, laju erosi dengan metode USLE adalah sebesar 34.117,983
ton/ha/thn dengan laju sedimentasi sebesar 150.956,179 ton/thn atau sama dengan kehilangan
tanah sebesar 2,78 mm/thn dan nilai volume error 54,23 % sedangkan dengan metode MUSLE
adalah sebesar 17.749,837 ton/ha/thn dengan laju sedimentasi sebesar 343.954,487 ton/thn atau
sama dengan kehilangan tanah sebesar 1,5 mm/thn dan nilai volume error 4,29 % sehingga
diputuskan bahwa analisa selanjutnya menggunakan metode MUSLE. Selain itu juga didapatkan
hasil bahwa lahan dengan tingkat bahaya erosi sangat ringan seluas 5502.552 ha, ringan
6673.096 ha, sedang 1563.084 ha, berat 558.148 ha dan sangat berat 27.310 ha. Berdasarkan
hasil analisa kemampuan penggunaan lahan diketahui bahwa lahan masuk dalam kelas IIIe
seluas 65.009 ha, IIIg 162.541 ha, IVe 321.082 ha, IVg 996.738 ha, Vg 9778.819 ha, VIe
1036.921 ha, VIs 187.187 ha, VIIe 538.344 ha dan VIIg 1237.549 ha. Berdasarkan arahan fungsi
kawasan diketahui bahwa 6193.028 ha lahan sebaiknya difungsikan sebagai kawasan lindung,
7903.612 ha dapat difungsikan sebagai kawasan penyangga dan 227,550 dapat difungsikan
sebagai kawasan budidaya baik itu budidaya tanaman tahunan atau semusim. Berdasarkan halhal
tersebut maka dapat direkomendasikan penggunaan lahan baru. Berdasarkan simulasi
terhadap penggunaan lahan baru dan usaha konservasi diperoleh hasil bahwa terjadi penurunan
laju erosi dari semula 17.749,837 ton/ha/thn menjadi 7.969,858 ton/ha/thn dan penurunan laju
sedimentasi dari semula 343.954,488 ton/thn menjadi 134.623,457 ton/thn atau sama dengan
kehilangan tanah sebesar 0,59 mm/thn.
Downloads
References
Arsyad, Sitanala. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB Press.
Anonim. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan
Konservasi Daerah Aliran Sungai. Jakarta : Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan.
Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta : CV Akademika Pressindo.
Utomo, Wani, Hadi. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Malang : IKIP Malang.
Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView. Bandung : Informatika.
Prahasta, Eddy. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : Infromatika.
Suripin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi.
Priyantoro, Dwi. 1987. Teknik Pengangkutan Sedimen. Malang : Universitas Brawijaya.
Agustian, Hendra. 2006. “Kajian Erosi dan Usaha Konservasi pada Sub DAS Cihaur Propinsi
Jawa Tengahâ€. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Teknik Pengairan.
Yuraidha, Ririd. 2006. â€Analisis Tingkat Bahaya Erosi dan ARLKT (Arahan Rehabilitasi Lahan dan
Konservasi Tanah) pada sub DAS Roban Bangun Kabupaten Mojokerto Berbasis Sistem
Informasi Geografis (SIG)â€. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Teknik Pengairan.
Evita, Yulia. 2003. “Studi Simulasi Tata Guna Lahan untuk Penanggulangan Erosi dan
Sedimentasi di Sub Daerah Aliran Sungai Lesti Hulu dengan menggunakan