PENGEMBANGAN UJUNG JEMBATAN SURAMADU BERDASARKAN PERSEPSI PEDAGANG (studi kasus Desa Sukolilo Kecamatan Labang Bangkalan Madura)

DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v11i2.883
Keywords:
Pengembangan, Persepsi Pedagang, Ujung jembatan SuramaduAbstract
Pulau Madura tidak hanya dikenal dengan keanekaragaman budaya yang dimilikinya.
Saat ini Pulau Madura lebih dikenal karena adanya Jembatan Suramadu. Jembatan Suramadu
adalah jembatan yang menghubungkana antara Pulau Jawa dan Pulau Madura, sisi Pulau Jawa
berada dikota Surabaya kawasan Kenjeran, sedangkan sisi Pulau Madura berada didesa Sukolilo
Kecamatan Labang Bangkalan Madura. Sejak diresmikannya jembatan Suramadu Tahun
2009 hingga sekarang tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur jalan maupun
sarana prasarana yang baik. Hal ini dikarenakan belum adanya konsep pengembangan untuk
kawasan ujung jembatan Suramadu bagian sisi Madura, sehingga perlu adanya penelitian
tentang konsep pengembangan kawasan ujung Suramadu sisi Madura berdasarkan persepsi
Pedagang yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian pedagang yang berada di area
ujung jembatan Suramadu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif
kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penyebaran kuisoner
pada kawasan yang akan dijadikan konsep pengembangan. Populasi penelitian adalah seluruh
pedagang yang berada di area ujung jembatan Suramadu, sedangkan jumlah sampel sebanyak
57 responden yang didapat dari sebagian keseluruhan jumlah pedagang desa Sukolilo. Dari hasil
analisis deskriptif kualitatif dianalaisis dengan metode SWOT sehingga menghasilkan rumusan
strategi pengembangan ujung Suramadu berdasarkan persepsi Pedagang. Strategi stability
adalah hasil dari analisis yang telah didapatkan dari perumusan SWOT yang dimana perlu
adanya bantuan pemerintah baik dari segi peningkatan mutu pendidikan dan bantuan modal
serta penyuluhan atau arahan yang bertujuan untuk menjadikan penduduk sekitar lebih maju dan
dapat mengembangkan kawasan menjadi lebih nyaman sehingga dapat dipergunakan untuk
mata pencaharian yang baru. Tidak hanya tertuju pada penduduk sekitar saja namun dengan
adanya kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta juga berperan penting untuk
membuat kawasan ini lebih banyak dikenal, misal dengan promosi kawasan dengan berbagai
potensi yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
Downloads
References
Anonim, Workshop Regional & Urban Planning, Yogyakarta 13-14 Oktober 2006
Anonim, http://one.indoskripsi.com/pengembangan-wilayah-dan-penataan-ruang-di-indonesia
Anonim, http://id.Wikipedia.org/wiki/Pulau_Madura
Dr. Elly M. Setiadi, M.Si.dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar , Prenada Media Group 2005
Garbiel Amin Silalahi, BA., MBA., MDS, Metodologi Penenlitian dan Studi Kasus, Citra Media 2003