Setyo Purwoto : Reaktor Pengolah Air Bersih IPTEK Bagi Masyarakat Untuk Daerah Rawan Banjir

 Abstract views: 473

Authors

  • Setyo Purwoto

DOI:

https://doi.org/10.36456/waktu.v9i1.897

Keywords:

Air Banjir, Zeolit , Ion Exchange, Air Jernih

Abstract

Air dari genangan banjir sebagai air baku diproses dengan model reactor kompak berupa 3 (tiga) kolom tabung dengan 7 treatment  : filterisasi,  kemudian dialirkan lewat kran  untuk dikontakkan dengan PAC, lalu masuk pada adsorben Zeolit, dilanjutkan dengan exchange resin kation  untuk mereduksi kation dari air, kemudian exchange diteruskan ke resin anion. Setelah keluar dari ion exchange, pembubuhan larutan kaporit diinjeksikan guna pembunuhan bakteri. Untuk menghilangkan bau, dilakukan absorbansi menggunakan CA.  Dari hasil treatment diperoleh kesimpulan bahwa : Pengolahan air banjir dengan model reactor kompak berupa 3 (tiga) kolom tabung dengan 7 treatment, yaitu  : Filter, Poly Aluminium Chloride (PAC), Zeolit, Resin Kation, Resin Anion, Kaporit, dan Karbon Aktip (CA) mampu menurunkan parameter parameter : Warna 8.00 TCU, TDS 142.00 ppm, Kekeruhan 4.80 NTU, Kesadahan Total 586.50 ppm, Kalsium Hardness 305.00 ppm, Magnesium Hardness 51.80 ppm, Klorida 69.00 ppm, Alkalinity P 14.40 ppm, Alkalinity M 194.00 ppm, e-Coli 3.00 sat/100 ml.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atastina S.B, Praswasti P.D.K. Wulan , dan Syarifudin. Penghilangan Kesadahan Air Yang Mengandung Ion Ca2+ Dengan Menggunakan Zeolit Alam Lampung Sebagai Penukar Kation diunduh dari dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Zeolit"

Baruth, E.E., (2005). Water Treatment Plant Design. McGraw-Hill Publishing, Toronto.

Camat Benjeng – Gresik. Pebruari 2009. Data Dampak Banjir Januari 2009 (update data Pebruari 2009).

Haryani, N.S., Yulianto, F., Mannopo, A.K.S., (2006). Analisis Tingkat Rawan Banjir di Propinsi Jawa Timur Dari Data Penginderaan Jauh dan SIG. Kusnaedi. 1995. Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum. Jakarta:Penebar Swadaya.)

Linsley R.K. dan Franzini J. 1991. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta: Erlangga

Lee, G.C., and Foutch, G.L, (1997). An Evaluaion of Mass-transfer Coefficients for New and Used Ion Exchange Resin. Reacive and Funcional Polymer. Volume 35, issues 1-2. pp. 55-57

Mangum, W., (2003). Applications and Issues for Water Treatment Professionals. Volume 26, Issue 7 – July 2003

McGarvey, F.X., Fisher, S.A. (1986, August). Chapter 2.8 Measurements and control in ion exchange installations. Desalination Volume 59, Pages 403-424 online 17 September 2002. Dipungut 27 Juli 2008.

Montgomery, J. M. (1985) Water Treatment Principles and Design. A Wiley-Interscience Publishing, Singapore. Reynold, R. (1982). Unit operation and processes in environmental engineering. Australia

Saifudin, R., Astuti, D., (2005). Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Volume. 6, No. 1,: 49 – 64.

Said N.I. 1999. Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Peningkatan Kualitas Air.Direktorat Teknologi Lingkungan.

Sanks, R. L. (1982) Water Treatment Plant Design. Butterworths , England.

Sharples, P.M., Bolto, B.A. (1997). Desalination. Desalting in Australia : The development of a new Process for Brackhis Water. Volume 20, issues 1-3 March 1977 pages : 391-401

Tjokrokusumo. 1995Pengantar Konsep Teknologi Bersih Khusus Pengelolaan dan Pengolahan Air. Yogyakarta: STTL YLH.

Published

2011-01-15

How to Cite

Purwoto, S. (2011). Setyo Purwoto : Reaktor Pengolah Air Bersih IPTEK Bagi Masyarakat Untuk Daerah Rawan Banjir. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA, 9(1), 1–7. https://doi.org/10.36456/waktu.v9i1.897

Most read articles by the same author(s)