Analisa Nilai Kapasitas Pernapasan Maksimal (KPM) Mahasiswa Perokok Pasif di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Abstract views: 519DOI:
https://doi.org/10.36456/wahana.v74i1.5676Keywords:
Perokok Aktif, Perokok Pasif, Kapasitas Pernapasan MaksimalAbstract
Rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat menyebabkan pembengkakan atau penyempitan saluran udara, lendir berlebih di paru-paru dan gangguan pada sistem pembersihan paru-paru. Akumulasi zat beracun tersebut menyebabkan iritasi paru-paru, dan akhirnya mengurangi fungsi paru-paru. Penurunan fungsi paru-paru dikaitkan dengan penurunan nilai kapasitas pernapasan maksimum yang diukur menggunakan spirometri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan nilai kapasitas pernapasan maksimum antara perokok aktif dan perokok pasif.
Penelitian analisis observasional cross sectional ini melibatkan 16 mahasiswa pendidikan jasmani Universitas PGRI Adi Buana Surabaya berusia 19-25 tahun. Kebiasaan merokok diukur dengan kuesioner dan tes fungsi paru-paru dengan alat spirometri. Data dianalisis dengan uji statistik uji t independen dengan SPSS versi 21.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kapasitas pernapasan maksimal perokok aktif adalah 38,50 sedangkan pada perokok pasif adalah 40.875. Berdasarkan uji levene, didapatkan data homogen dengan p = 0,586, kemudian dilakukan analisis uji-t independen yang menunjukkan nilai p = 0,703. Berdasarkan uji statistik di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan kapasitas pernapasan maksimal pada perokok aktif dan pasif menunjukkan hasil yang tidak signifikan yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilai kapasitas pernapasan maksimal pada perokok aktif dan perokok pasif