Memahami Konflik Dalam Olahraga

DOI:
https://doi.org/10.36456/adiraga.v7i1.3499
Abstract
Dalam sistem demokrasi sebuah organisasi selalu dihadapkan oleh peristiwa-peristiwa politik dan kepentingan personal yang akhirnya berbuah menjadi konflik. Adapun peristiwa tersebut seringkali berdampak pada perkembangan masyarakat, tidak terkecuali dalam dunia olahraga salah satunya adalah sepak bola.Sepak bola pada saat sekarang ini, tidak hanya diartikan sebagai suatu permainan atau suatu pertandingan saja, namun telah menjadi barometer perkembangan suatu negara dan diperhitungkan dalam hubungan internasional. Sebagai contoh, banyak negara-negara yang baru merdeka mendaftarkan diri menjadi negara anggota FIFA (Federation of International Football Assosiation), bahkan jumlah negara anggota FIFA lebih banyak daripada jumlah negara anggota PBB. Olahraga menjadi alat bagi negara untuk menunjukkan eksitensinya dan alat untuk mendapatkan pengakuan internasional. Benua Eropa, Amerika, Afrika bahkan Asia juga menjadikan olahraga sebagai upaya pencitraan suatu negara. Austria misalnya, pelaksanaan Piala Eropa 2008 digunakan untuk menghapus ingatan publik tentang terungkapnya kasus inses yang terjadi di Austria. Afrika selatan juga menggunakan olahraga untuk kepentingan politik. Penyelenggaraan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan digunakan untuk “membersihkan” citra Afrika Selatan yang dulu dikenal sebagai negara apartheid. Event ini juga digunakan sebagai media bagi Afrika Selatan untuk bergabung dan diterima secara terbuka di Komunitas Internasional. Dengan olahraga, negara- negara saling mendukung satu sama lain dalam hal yang positif demi perdamaian dunia.
Kata kunci: Olahraga, Konfilk, Sepakbola.