REMOVAL NATRIUM (Na+), KLORIDA (Cl-), DAN KESADAHAN AIR PAYAU DENGAN RESIN PENUKAR ION

DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v18i1.2305
Keywords:
Kesadahan, Klorida, Natrium, Pertukaran IonAbstract
Air payau merupakan air yang memiliki kadar garam yang tinggi hal ini disebabkan adanya intrusi air laut. Sehingga didapatkan beberapa parameter yang melebihi baku mutu. Jika warga mengkonsumsi air payau secara terus-menerus maka akan menyebabkan penyakit diare dan malaria. Oleh sebab itu, air payau harus diberikan perlakuan lebih lanjut agar dapat memenuhi syarat baku mutu air bersih menurut Permenkes RI No.416/Menkes/Per/IX/1990. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penurunan parameter Natrium (Na+), Klorida (Cl-), dan Kesadahan dalam air payau dengan menggunakan treatment pasangan resin kation-anion secara berulang. Air baku yang digunakan adalah air sumur daerah Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo. Variabel penelitian ini adalah waktu tinggal air baku 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Dari hasil penelitian efisiensi penurunan yang paling efektif yaitu waktu tinggal 30 menit, yang mampu menurunkan parameter Natrium (Na+) sebesar 4303,1 mg/L (71,8%), parameter Klorida (Cl-) sebesar 6641,6 mg/L (71,8%), dan parameter Kesadahan sebesar 10278,8 mg/L (99,4%).
Downloads
References
Apriani, R, S., dan Putu Wesen (2010). "Pernurunan Sainitas Air Payau dengan Menggunakan Resin Penukar Ion." Universitas Pembangunan Nasional "Veteran". Jawa Timur.
Asmanigrum, H. P, dan Yenni, P. P. (2016). " Penentuan Kadar Besi (Fe) Dan Kesadahan Pada Air Minum Isi Ulang Di Distrik Merauke " Magistra, 6(1), 95–104.
Astuti, W., Jamali, A. dan Amin, M. (2007). "Desalinasi Air Payau Menggunakan Surfactant Modified Zaolite (SMZ)." Jurnal Zeolit Indonesia, 3(2), 32–37.
Effendi Hefni. (2003). "Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan." Yogyakarta (ID): Kanisius.
Indonesia, Permenkes. (1990). PersyaratanAir Bersih, Nomor: 416/Menkes/Per/IX/1990.
Jamali, A., Astuti, W., dan Amin, M. (2007). "Desalinasi Air Payau Menggunakan Surfactant Modified Zeolite (SMZ)." UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung – LIPI. Lampung.
Montgomery, J.M., (2005). "Water Treatment Principles and Design." Johan Weley Inc.USA.
Nugroho, W., Purwoto, S. (2013). “Removal Klorida, TDS dan Besi pada Air Payau Melalui Penukar Ion dan Filtrasi Campuran Zeolit Aktif dengan Karbon Aktif.” Jurnal Teknik WAKTU Volume 11 Nomor 01 – Januari 2013 – ISSN: 1412-1867.
Nurhayati, Indah. (2006). "Desalinasi Air Payau Dengan Membran Reverse Osmosi (RO) Tekanan Rendah." Environmental Engineering RTL Copyright @2005, by ITS Library.
Nurhayati, I., & Purwoto, S. (2014), ”The Combination of Coagulant Aid, Ion Exchanger, and Reverse Osmosis (RO ) on Brackish Water Treatment” Journal of Natural Sciences Research 4(24), 26-30.
Purwoto, S. (2008). "Removal Salinitas Air Payau Secara Ion Exchange Dengan Treatment Resin Sintetis Pada Reaktor Up-Flow Down-Flow." Prosiding SEMINAR NASIONAL HASIL PDM – SKW 2008 Koordinator ITS.
Purwoto, S., Sutrisno, J. (2016). Pengolahan Air Tanah Berbasis Treatment Ferrolite, Manganese Zeolite, dan Ion Exchange. WAKTU; ISSN: 1412-1867 Vol.14(02), 21-31.
Purwoto, S., Sutrisno, J. (2017). Learning About Water Purification Using Filtration And Reverse Osmosis. The 9th International Conference on Educational Technology of Adi Buana (ICETA 9), 205-211, ISBN ; 9789798559976, http://karyailmiah.unipasby.ac.id/2017/09/22/iceta-9/
Purwoto, S., Rusdiyantoro, Sembodo, B.P., (2019). “Pre Treatment of Raw Water Through the Coagulation Process, Filtration, Absorption, and Ion Exchange in Drinking Water”, Water And Energy International. 62RNI(04), 61-65
Ristiana W, Dwi Astuti, dan Tri Puji Kurniawan. (2009). "Kefektifan Ketebalan Kombinasi Zeolit Dengan Arang Aktif Dalam Menurunkan Kadar Kesadahan Air Sumur Di Karangtengah Weru Kabupaten Sukoharjo." Jurnal Kesehatan Volume 02 Nomor 1 –Juni 2009- ISSN: 1979-7621