PERANCANGAN MESIN PENYARINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN TAHU GUNA MENINGKATKAN HASIL PRODUKTIVITAS DALAM SKALA HOME INDUSTRY

DOI:
https://doi.org/10.36456/waktu.v14i2.133
Keywords:
Mesin Penyaringan, Pembuatan Tahu, Hasil ProduktivitasAbstract
Teknik penyaringan yang banyak dilakukan dengan menggunakan cara manual yaitu dengan mengunakan kain yang diayun -ayunkan. Kesulitan yang dialami oleh pekerja merasakan berat saat menggoyangkan, saat memeras kain tangan merasakan hangat serta membutuhkan tenaga yang lebih. Dalam analisis data penelitian ini adalah membandingkan dari hasil produktivitasnya dari cara manual dengan mesin penyaringan dalam proses pembuatan tahu, analisa perbandingan ini menggunakan metode independent sample t-test. Berdasarkan hasil uji independent sampel t-test menunjukkan bahwa ada penurunan hasil produktivitas dibandingkan menggunakan proses manual. Dalam pengujian proses penyaringan bubur kedelai, dilakukan sebanyak 2000 gram bubur kedelai, dengan pengujian sebanyak 30 kali percobaan pada masing- masing yaitu menggunakan cara manual dan mesin penyaringan, maka rata-rata produktivitas untuk cara manual adalah 14 gram/detik. Sedangkan mesin penyaringan otomatis mempunyai rata – rata 26 gram/detik, sehingga terjadi peningkatan sebanyak 12 gram/detik. Dengan produktivitas yang lebih meningkat, maka hasil produksi dari mesin penyaringan bubur kedelai juga dapat meningkat. Sehingga penyaringan bubur kedelai dengan menggunakan mesin automatis dapat meningkatkan produktivitas, dan hal ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku home industri untuk meningkatkan hasil produksi dalam usahanya.Downloads
References
Adisarwanto, T; 2005. Kedelai. Penebar Swadaya, Jakarta.
Anonim,1990. Mutu dan cara Uji Tahu, SII 0270-80, Depatemen Perindustrian RI, Jakarta.
Darmawan, H.2004. Pengantar perancangan Teknik. Erlangga. Jakarta.
Nasir, Moh. 1999. Metode penelitian. Jakarta: Galilia Indonesia.
Herjanto, E. 2007. Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.